Kabar Kota Bima

UN Women, Wahid Foundation dan La Rimpu Bahas Perempuan Berdaya untuk Perdamaian

910
×

UN Women, Wahid Foundation dan La Rimpu Bahas Perempuan Berdaya untuk Perdamaian

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- UN Women, Wahid Foundation dan La Rimpu menggelar Forum Discussion Group (FGD) membahas tentang perempuan berdaya untuk perdamaian di Bima, di Hotel Marina Inn, Kamis 11 Juli 2024.

UN Women, Wahid Foundation dan La Rimpu Bahas Perempuan Berdaya untuk Perdamaian - Kabar Harian Bima
Kegiatan FGD yang digelar UN Women, Wahid Foundation dan La Rimpu membahasp erempuan berdaya untuk perdamaian berkelanjutan di Bima. Foto: Eric

Kegiatan dimaksud dihadiri Pembina La Rimpu Profesor H Abdul Wahid, Direktur La Rimpu Profesor Hj Atun Wardatun, Program Officer Riset dan Advokasi Wahid Foundation Libasut Taqwa, Sekretaris BPBD Kota Bima Pujawan Proklamansyah, perwakilan instansi Pemerintah Kota Bima dan Kabupaten Bima serta tokoh masyarakat dan pemuda.

Wahid menyampaikan, perempuan memiliki potensi untuk menjadi penggerak perdamaian, terutama untuk mencegah terjadinya konflik. Maka dari itu, pada seluruh masyarakat terutama kaum perempuan, dapat menjadi peace maker baik dalam lingkup bermasyarakat dan juga keluarga untuk menanamkan nilai-nilai perdamaian dandan kasih sayang.

“Peran perempuan dalam perdamaian telah terbukti efektif dalam meredam adanya konflik dan kekerasan yang terjadi. Bahkan, di banyak negara yang mempunyai tingkat kesetaraan gender berimbang, perempuan justru berperan besar dalam proses negosiasi dan mediasi perdamaian hingga melahirkan kestabilan kondisi sosial masyarakat,” ungkapnya.

Program Officer Riset dan Advokasi Wahid Foundation Libasut Taqwa menjelaskan, alasan mengapa kegiatan ini lokusnya di Kota Bima maupun Kabupaten Bima, karena selain memiliki wilayah yang luas juga terdapat beberapa faktor. Seperti adanya resiko bencana alam banjir, gunung berapi. tanah longsor, tornado, kebakaran, kekeringan, tsunami, abrasi hingga konflik sosial maupun konflik sumber daya dan konflik lainnya.

Dengan adanya hal tersebut, melalui FGD ini pihaknya dapat membahas bersama tentang langkah dan upaya bersama pemangku kebijakan untuk mengambil sikap, seperti pemberdayaan dan peran perempuan.

Tidak hanya itu, terkait risiko bencana dan dampak, kemudian tingkat pengetahuan kesiapsiagaan bencana hingga ketersediaan dukungan kebijakan tingkat desa, kelurahan maupun kekuatan peran pemangku kepentingan serta kebijakan ke depan.

“Dengan beberapa hal tersebut, ini yang menjadi perhatian Wahid Foundation yaitu mengusulkan upaya untuk memperkuat partisipasi perempuan muda dalam pengambilan keputusan, guna meningkatkan ketahanan masyarakat dan mengurangi kerentanan di daerah rawan bencana dan konflik di Bima,” katanya.

Libasut Taqwa menambahkan, Wahid Foundation mendukung peran perempuan dalam membangun kohesi sosial dan kontribusinya dalam menanamkan nilai toleransi serta rasa perdamaian.

“Meskipun kemampuan dan kontribusi masih terabaikan, namun kini perempuan memiliki peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai luhur dan membuka potensi sebagai agen perdamaian,” tambahnya.

Di akhir kegiatan, dilanjutkan dengan diskusi dan dialog penyelenggara dan peserta dengan tema perempuan dan perdamaian.

*Kahaba-04