Kota Bima, Kahaba.- Sebanyak 400 peserta Mahasiswa KKN Mandiri Terpadu STKIP Bima Tahun 2015 secara resmi dilepas Wakil Walikota Bima H. A Rahman H Abidin SE, di Halaman Kantor Walikota Bima.
Acara itu juga dihadiri Asisten I Setda Kota Bima, Asisten II Setda Kota Bima, Kepala DPPKAD Kota Bima, para Kepala SKPD Lingkup Sekretariat Daerah Kota Bima, Wakil Ketua I STKIP Bima Drs. Juanda Mansyur, M. Pd dan Dosen Pembimbing KKN STKIP Bima.
Dalam Laporannya Wakil Ketua I STKIP Bima Drs. Juanda Masyur, M.Pd menyampaikan pelaksanaan kegiatan KKN tersebar di 20 Kelurahan yang ada di Lima Kecamatan se-Kota Bima. Tujuannya, agar melihat potensi yang ada, serta melakukan observasi melihat kawasan di lokasi KKN.
Penyelenggaraan KKN Mandiri Terpadu STKIP Bima tersebut merupakan aplikasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang pendidikan dan non pendidikan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas tinggi dalam bidang akademik, profesional, dan vokasional sebagai human capital yang berkontribusi pada daya saing bangsa.
“Jumlah keseluruhan peserta KKN sebanyak 1.329 orang, tidak hanya tersebar di Kota Bima tapi juga tersebar di Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTT),” jelas Juanda.
Sementara itu Wakil Walikota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE menyampaikan, Kuliah Kerja Nyata merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu oleh mahasiswa kepada masyarakat.
“Kegiatan KKN ini menjadi sarana mengaplikasikan ilmu di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan ilmu yang telah didapat selama 3,5 tahun di bangku kuliah,” paparnya.
Pola pikir yang ingin dikembangkan melalui kuliah kerja nyata dilandasi oleh kenyataan, bahwa hampir setiap persoalan hidup dalam masyarakat mempunyai hubungan satu dengan yang lain. Kuliah kerja nyata dimaksudkan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang cara berfikir yang terpadu dan komprehensif, serta memijak pada persoalan nyata yang tengah terjadi dalam masyarakat.
Berbagai teori yang didapat di kampus, berbagai retorika yang muncul dalam setiap kegiatan diskusi dalam kelas maupun pada organisasi kemahasiswaan, akan diuji selama masa KKN berlangsung, apakah relevan dengan kondisi dan pemikiran masyarakat banyak.
Dalam kuliah kerja nyata mahasiswa didorong untuk mengadakan kegiatan di luar bidang studi yang ditekuni, bertukar pikiran serta pengalaman, baik dengan teman maupun masyarakat tempat lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang hasilnya dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, yakni mahasiswa, pemerintah dan masyarakat.
“Diharapkan dapat membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berfikir yang komprehensif dan juga diharapkan tumbuhnya rasa kepedulian sosial, sehingga mahasiswa dapat menyentuh kehidupan masyarakat secara langsung,” pesan Wawali.
Dipesankannya pula agar para peserta KKN ini dapat mensosialisasaikan berbagai program pemerintah seperti mengutamakan program kebersihan lingkungan, penghijauan dan menumbuhkan semangan gotong royong.
“Selain itu, hal penting yang perlu disampaikan kepada masyarakat adalah agar sellau menjaga tali silaturrahim, hindari konflik dan silang sengketa, karena Hidup damai jauh lebih Indah,” tambahnya mengakhiri sambutannya.
*Bin/Hum