Kota Bima, Kahaba.- Wali murid SDN 02 Suntu Kota Bima mengeluhkan kebijakan sekolah setempat yang menetapkan harga seragam gerak jalan dengan nilai cukup fantastis.
L, salah satu wali murid mengaku, anaknya disuruh membayar seragam gerak jalan Rp 400 ribu, itupun tidak ada kuitansi pembayaran.
“Uang sudah diberikan, tapi seragamnya belum ada,” ungkapnya, Jumat 28 Juli 2023.
Ia mengungkapkan, penetapan harga seragam gerak jalan itu tanpa adanya koordinasi dan sosialisasi dengan wali murid. Padahal itu penting dilakukan. Sebab uang Rp 400 ribu itu tidak sedikit.
“Kami seharusnya diundang dan disosialisasikan, biar ada kesamaan pemahaman. Karena tidak semua wali murid sanggup,” katanya.
L bahkan merasa bingung, apakah iya seluruh biaya seragam gerak jalan semua ditetapkan Rp 400 ribu, apakah tidak ada kebijakan subsidi dari sekolah yang memiliki dana BOS yang cukup besar.
Sementara itu, Kepala SDN 02 Suntu Kota Bima Kultum yang dikonfirmasi menjelaskan, pengadaan seragam itu dilakukan oleh guru sekolah setempat. Dirinya kurang mengetahui hal itu. Tapi nilai Rp 400 ribu menurutnya wajar.
“Mulai dari seragam baju, celana, sepatu dan perangkat lainnya, kami merasa nilai Rp 400 ribu itu sudah wajar,” pungkasnya.
Mengenai tidak adanya sosialisasi pada wali murid, menurut dia juga biasa saja, sebab selama ini pengadaan seragam untuk lomba gerak jalan memang tidak pernah disosialisasikan.
Kemudian soal kebijakan subsidi silang bagi pengadaan seragam, Kultum menyampaikan itu bisa saja dilakukan bagi siswa yang kurang mampu namun berprestasi.
“Kami bisa membantu meringankan bebannya dengan membayar sebagian saja seragam gerak jalan,” tambahnya.
*Kahaba-04