Kota Bima, Kahaba.- Warga RT 14 RW 04 Lingkungan Gilipanda Kelurahan Sarae Barat menghadiri pertemuan di Aula Kantor Kelurahan Sarae Kota Bima, Rabu (22/06) dengan pihak PT. Daya Mitra Telekomunikasi, selaku pelaksana pembangunan Tower. (Baca. Warga Sarae Tolak Tower, Lurahnya Acuh)
Pada pertemuan yang fasilitasi oleh Pemerintah Kelurahan itu, warga mengajukan keberatan pembangunan Tower, karena berada ditengah pemukiman. Warga khawatir radiasi Tower berpengaruh bagi kesehatan. (Baca. Tidak ada IMB, Pembangunan Tower di Sarae Cacat Administrasi)
“Ini yang dikhwatirkan kami. Jangan sampai kehadiran tower ini akan membawa penyakit bagi warga,” tutur salah seorang warga setempat, Duta.
Selain itu, pembangunan tower itu juga baru mendapat persetujuan dari segelintir warga. Sementara masih banyak warga lain, terutama yang berada didekat Tower, belum dimintai persetujuan dan belum pernah disosialisasi.
Sepengetahuannya juga, pembangunan Tower harus ada Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Jika memang ada, ia meminta kepada pelaksana proyek tersebut menunjukan kepada warga.
Pertanyaan yang sama disampaikan oleh David, warga setempat, kalau IMB pembangunan tower itu sudah ada, patut dipertanyakan prosesnya. Sebab, izin belum bisa dikeluarkan jika masih ada warga yang mengajukan keberatan.
“Jangan sampai proses perizininan ini dari atas kebawah, yakni diterbitkan dulu izin dari pemerintah baru dari masyarakat,” sorotnya.
Lurah Sarae Iskandar saat menanggapi persoalan tersebut, justeru membela pihak perusahaan. Dijelaskannya, selama ini pembangunan Tower seluruh Indonesia belum ada masyarakat yang terkena dampak dari radiasi.
“Silahkan lihat pembangunan tower di Kelurahan Paruga, hingga kini belum ada warga yang terkena dampaknya. Jadi saya minta kepada warga untuk musyawarah lagi dan mencari solusi, sebab pembangunan itu bermanfaat,” jelas Iskandar.
Akibat penjelasan tersebut, sontak warga merasa kecewa dan kesal. Salah seorang warga, Fadilah menilai Lurah Sarae justeru membela pihak perusahaan yang membangun Tower tanpa IMB.
“Pertemuan ini percuma saja. Lurah bukannya membela kepentingan rakyat, justeru mendukung pihak perusahaan,” sesal Fadilah.
*Eric