Kota Bima, Kahaba.- Kasus pencurian 23 unit Laptop di SMKN 3 Kota Bima menjadi perhatian Dinas Dikpora Kota Bima. Bagaimana tidak, satu tahun terakhir ini kejadian pencurian yang terbilang banyak merugikan sekolah baru di sekolah kerajinan tersebut. (Baca. 23 Unit Laptop SMKN 3, Raib Dicuri)
“Kasus pencurian 23 Laptop merupakan yang terbesar dalam sejarah pendidikan di Kota Bima. Untuk itu kami meminta kepada seluruh sekolah, yang memiliki alat kelengkapan dalam jumlah banyak dan bernilai mahal. Segera meningkatkan sistem pengamanan dan pengawasan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” pinta Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, H. Alwi Yasin kepada kahaba.net Senin (21/11).
Menurut Alwi, peningkatan keamanan dan pengawasan di sekolah harus segera dilakukan. Bisa dimulai dari peningkatan pengamanan ruangan kelas, yang menyimpan peralatan serta perlengkapan sekolah yang bernilai cukup mahal. Kemudian diikuti penambahan sistem pengawasan, mulai dari penambahan penjaga sekolah (security), serta pemasangan CCTV.
“Dengan penerapan pengamanan berlapis tersebut, maka dapat dipastikan aksi pencurian dalam lingkup sekolah dapat diminimalisir,” katanya.
Kemudian yang menjadi peran penting lainnya, selain berkoordinasi dengan penjaga sekolah. Juga pihak sekolah menjalin komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat sekitar. Karena dapat membantu sekolah, dalam memberikan informasi bila ada tindakan mencurigakan.
“Bila semua sistem pengamanan, pengawasan serta bantuan informasi dari masyarakat. Maka keamanan sekolah, dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Alwi menambahkan, karena kasus pencurian sudah masuk dalam ranah hukum. Maka selaku dinas terkait, meminta agar pihak kepolisian segera mengungkap siapa aktor pencurian tersebut.
*Kahaba-04