Kota Bima, Kahaba.- Awal Tahun ini SMAN 2 Kota Bima mulai mengagendakan gerakan membaca untuk seluruh siswa dan siswinya. Rencana membangunan budaya literasi tersebut akan menjadi kalender tahunan.
Kepala SMAN 2 Kota Bima, Imran mengatakan, dirinya merasa miris dan gamang setelah mengetahui pernyataan Ketua LPMP NTB M. Irfan tentang budaya membaca ssiwa di Indonesia. Dibandingkan Negara – Negara maju, Indonesia presentasenya memperihatinkan.
“Negara amerika, budayanya membaca persiswa sebanyak 32 buku, Jepang 29 buku, Vietnam mendapat peringkat ke 20 besar. Sementara Indonesia presesntasenya 0,0 persen,” sebutnya.
Berangkat dari itu semua, pihaknya membangun gerakan membaca literasi dan membumikan literasi. Tekhnisnya, siswa diwajibkan untuk baca buku, baik buku umum maupun sastra. Kemudian diberikan penghargaan bagi siswa yang banyak membaca.
“Sebagai bukti siswa banyak membaca buku, siswa membuatkan kartu rangkuman hasil bacaan,” katanya.
Sambung Imran, membaca buku tidak mesti di Sekolah, tapi di manapun siswa berada. Rencana tersebut pun sudah disampaikan ke siswa, dan siswa antusias.
“Jadi, kalau tidak membaca tidak akan pintar. Dan harus diingat, suatu Negara yang mau maju apabila warga negaranya mau membaca buku. Ciri khas orang terpelajar adalah membaca buku,” tambahnya.
*Bin