Kota Bima, Kahaba.- Di Kota Bima banyak parkir, tapi keberadaannya juga banyak yang liar. Di Pasar Raya Kota Bima saja, aktifitas parkir di depan toko tidak sedikit. Belum lagi di sejumlah ruang publik, ditambah perkantoran.
Liar dimaksud, karena petugas parkir tidak mengenakan baju parkir khusus dari Dinas terkait, juga tidak ada rambu – rambu parkir. Praktis pendapatan dari hasil parkir juga tidak disetor ke Pemerintah. Padahal, jika disetor, PAD parkir terbilang banyak.
Anggota DPRD Kota Bima, Dedy Mawardi menyorot banyak parkir liar di Kota Bima. Pemerintah juga dinilai tidak peduli terhadap persoalan parkir. Padahal jika dikelola dengan baik, maka akan mendulang perolehan PAD di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Infirmatika (Dishubkominfo).
“Saya menyorot masalah ini bukan ingin menganggu mata pencaharian warga Kota Bima. Tapi Pemerintah tolong diatur parkir tersebut. Yang belum resmi bagaimana dibuat resmi, agar tukang parkir juga bisa dapat untung, kemudian juga dapat untung dari setoran parkir,” jelasnya, Kamis (28/7).
Menurut dia, keberadaan parkir liar juga menganggu pengguna kendaraan. Bagaimana tidak, saat keluar Kantor, pertokoan atau di ruang publik, seringkali dimintai parkir. Padahal, dilokasi tersebut bukan tempat parkir resmi.
“Masyarakat juga malas jadinya. Dimana – mana tempat menyimpan kendaraan, selalu saja ada tukang parkir,” katanya.
Untuk itu, dirinya meminta kepada Pemerintah melalui Dinas terkait untuk memperhatikan persoalan parkir liar tersebut. Diatur sebaik – baiknya, agar tukang parkir aman bekerja, pengguna jalan nyaman dan Pemerintah juga mendapat untung.
*Bin