Kota Bima, Kahaba.- Sebanyak 15 anggota DPRD Kota Bima mengajukan mosi tidak percaya pada Ketua DPRD Kota Bima, saat Paripurna DPRD Kota Bima, Kamis (26/12). 4 dari dari 5 fraksi di lembaga wakil rakyat itu menilai jika Ketua DPRD Kota Bima tidak konsisten karena mengambil keputusan sepihak saat rapat Banggar. (Baca. Ketua DPRD Kota Bima: Mosi Tak Percaya itu Aneh dan Tak Jelas Dasarnya)
Mosi tak percaya itu disampaikan para wakil rakyat tersebut sebelum paripurna penyampaian hasil agenda reses dewan dan evaluasi APBD berakhir. Semenatra Paripurna di pimpin Wakil Ketua DPRD, Syamsurih SH dan dihadiri Ketua DPRD kota Bima, Wakil Ketua Rini Anggriani dan Walikota Bima, HM Lutfi beserta sejumlah pejabat setempat.
Pada awal paripurna proses berjalan tanpa dinamika. Namun sebelum pimpinan sidang menutup rapat, ketua fraksi gabungan PBB dan PPP, A Haris mengambil sikap dan berdiri menyampaikan mosi tak percaya tersebut.
Usai itu, Haris melangkah maju ke depan meja pimpinan dewan sambil mengeluarkan surat mosi tak percaya, diserahkan ke Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Bima Sukrin Dahlan, kemudian diserahkan ke pimpinan rapat.
“Kami Fraksi PBB walk out dari rapat, karena tak percaya dengan Ketua DPRD Kota Bima,” tegasnya.
Tidak berselang lama, usai surat mosi tak percaya diserahkan, sejumlah anggota DPRD Kota Bima mengajukan mosi tak percaya juga lalu walk out.
Dari Fraksi Gabungan PKS dan Demokrat menandatangi mosi tak percaya dan seluruhnya memilih walk Out. Mereka masing – masing Ridwan Mustakim, Rian Kusuma, Sukrin Dahlan, Asnah Madilau dan Amir Syamsudin.
Sementara dari Fraksi Gabungan PBB dan PPP, yang memilih walk out, yakni Hj Rini Anggriani, A Haris, H Mustamin, minus anggota DPRD dari PPP, Edi Ihwansyah, Taufik A Karim.
Sementara Fraksi Gabungan Gerindra dan Hanura, Walid, Dedi Irwan, Amirudin juga memilih walk out. Kemudian yang menolak keluar yakni Sudirman DJ dan Syahbuddin. Kendati sempat menandatangi mosi tak percaya.
Lalu dari Fraksi Gabungan PAN dan Nasdem juga memilih walk out, masing – masing Syamsudin, Yogi Prima Ramadhan, HM Erwin dan Rahmat Saputra. Sementara yang tidak memilih walkout dari fraksi gabungan Golkar dan Perindo.
Usai paripurna, Ketua Fraksi Demokrat Sukri Dahlan menegaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan 4 fraksi tersebut untuk selanjutnya disampaikan ke media.
“Jumat besok kita akan menggelar konferensi pers,” katanya singkat.
Dari surat yang disampaikan ke pimpinan dewan, ada 3 poin alasan mosi tak percaya tersebut. Pertama menilai sikap tidak konsistennya Ketua DPRD Kota Bima saat pembahasan Banggar, beberapa program sudah dirasionalisasi malah kembali dimasukan dalam APBD tahun 2020 dan pengambilan putusan sepihak oleh pimpinan saat rapat Banggar.
*Kahaba-01