Kabar Kota Bima

PKKBM STISIP Mbojo Bima, Rohadi Sampaikan Bahaya Radikalisme

775
×

PKKBM STISIP Mbojo Bima, Rohadi Sampaikan Bahaya Radikalisme

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kapolres Bima Kota AKBP Rohadi menghadiri undangan panita pelaksana Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKBM) BEM STISIP Mbojo Bima, Selasa(13/9) untuk menjadi pemateri. Di hadapan ratusan mahasiswa, orang nomor satu di kepolisian Kota Bima itu menyampaikan materi bahayanya paham radikalisme dan terorisme

PKKBM STISIP Mbojo Bima, Rohadi Sampaikan Bahaya Radikalisme - Kabar Harian Bima
Kapolres Bima Kota AKBP Rohadi saat menyampaikan materi bahaya radikalisme dan terorisme di Kampus STISIP Mbojo-Bima. Foto: Deno

Dalam paparannya Kapolres menyampaikan, paham radikalisme dan terorisme sangat berbahaya bagi kehidupan masyarakat dan menjadi ancaman serius untuk kenyamanan hidup masyarakat Indonesia pada umumnya.

“Paham inj bisa berkembang dan tumbuh memulai kajian agama,
hubungan keluarga dan kekerabatan, perkawinan, buku dan tulisan, ormas dan komunitas, lembaga pendidikan, konflik SARA dan media sosial,” jelasnya.

Menurut dia, doktrin radikalisme dan terorisme yaitu mengaktifkan orang lain yang berbeda paham, bom bunuh diri melawan orang yang dianggap kafir, mengkafirkan sistem perekonomian dengan cara riba, inti khotbah dimaknai sebagai bentuk pengkafiran terhadap pemilu, bertujuan mencapai mati sahid atau mati yang dimuliakan dan ingin mendirikan negara khilafah

PKKBM STISIP Mbojo Bima, Rohadi Sampaikan Bahaya Radikalisme - Kabar Harian Bima
Kapolres Bima Kota AKBP Rohadi saat menyampaikan materi di hadapan mahasiswa yang mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKBM) BEM STISIP Mbojo Bima. Foto: Deno

“Sebagai generasi bangsa, mahasiswa harus menjauhi paham radikalisme dan terorisme ini,” tegasnya.

Di kalangan mahasiswa kata Rohadi, mereka bisa terpengaruh dengan paham tersebut karena ingin mencari jati diri, membutuhkan kebersamaan, ingin mendapatkan rasa keadilan dan memliki akses yang luas untuk berinteraksi di dunia maya.

Maka dari itu, mahasiswa harus mempersiapkan diri menjadi calon pemimpin masa depan bangsa, untuk menjadikan Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang kuat, bangsa yang damai, aman dan bangsa yang sejahtera.

“Apalagi Indonesia merupakan bangsa yang memiliki berbagai macam agama, rasa toleransi antar agama harus diutamakan, guna menjaga persatuan dan kesatuan yang utuh,” paparnya.

Ia menambahkan, dampak dari intoleransi, radikalisme dan terorisme yaitu terjadinya bom bunuh diri di berbagai kota di Indonesia dan juga dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa serta mengancam keutuhan NKRI.

“Mari kita selamatkan generasi bangsa dari paham radikalisme dan terorisme,” ajaknya.

*Kahaba-05