Kabar Bima

Akhir Bulan ini, DPD PDIP Akan Tunjuk PLH Pengganti Parlan

344
×

Akhir Bulan ini, DPD PDIP Akan Tunjuk PLH Pengganti Parlan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- DPD PDIP Provinsi NTB memastikan akan segera menunjuk Pelaksana Harian (PLH) pengganti Ketua DPC PDIP Kota Bima Ruslan alias Parlan yang dicopot pada akhir bulan ini. (Baca. Ketua PDIP Kota Bima Dibebastugaskan, Ruslan: Saya Minta Maaf)

Akhir Bulan ini, DPD PDIP Akan Tunjuk PLH Pengganti Parlan - Kabar Harian Bima
Pengurus DPD PDIP Provinsi NTB H Supardi. Foto: Istimewa

Hal ini disampaikan Pengurus DPD PDIP Provinsi NTB H Supardi saat dikonfirmasi Kahaba.net, Senin (23/4) malam kemarin.

“Soal pengganti Parlan, nanti pada tanggal 28 April akan ada rapat di DPD untuk menunjuk siapa yang akan menjadi PLH,” ungkapnya via telepon seluler. (Baca. Keputusan DPP PDIP Pecat Parlan Final, Permohonan Maaf Tak Berpengaruh)

Masa tugas PLH kata dia, akan menahkodai partai banteng moncong putih itu selama 3 bulan. Setelah itu sesuai mekanisme di internal partai baru dilakukan pemilihan ketua definitif. Keberadaan PLH itu untuk mengisi kekosongan saja.

“PLH itu berasal dari DPD. Selama 3 bulan surat PLH baru dilakukan pengisian jabatan lowong melalui pemilihan,” terang Politisi asal Kota Bima ini. (Baca. Parlan Meluncur ke DPP PDIP, Klarifikasi Video Marah-Marah ke Polisi)

Ditanya soal dampak pencopotan Parlan sebagai Ketua DPC PDIP terhadap pasangan calon yang diusung pada Pilkada Kota Bima, Supardi menegaskan hal itu tidak akan berdampak karena partai telah mengambil langkah tegas.

“Justru kalau ini dibiarkan jelas akan membuat PDIP sangat rugi. Kalau kita sudah bersikap maka tidak ada masalah lagi,” jelasnya.

Supardi juga memastikan para kader PDIP Kota Bima tetap solid meski ada persoalan yang membeli Ketua DPC.

“Saya jamin tidak akan ada dampak,” tegasnya.

Soal jasa dan kiprah Parlan dalam membesarkan partai, termasuk mengusung pasangan calon di Pilkada Kota Bima, menurutnya bukan hasil kerja Parlan seorang. Sebagai petugas partai, Parlan bertugas mengajukan nama calon. Selanjutnya DPD dan DPP yang menyetujui. Sehingga domain di partai bukan perorangan.

Terakhir, Supardi kembali menyampaikan permohonan maaf ke publik atas nama PDIP atas ulah Parlan yang menciderai nama partai.

“Biar bagaimanapun Parlan diakui merupakan darah PDIP. Kita juga akan segera evaluasi PDIP Kota Bima,” janjinya.

*Kahaba-03