Bima, Kahaba.- Banjir besar yang melanda Desa Simpasai merenggut korban jiwa. Seorang berjenis kelamin perempuan, Juleha (47 tahun), tewas setelah terseret banjir sungai Pelaperado di Desa Simpasai, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Jenazah korban baru diketemukan Minggu, 1 April 2012, sekitar pukul 09.00 WITA, sehari setelah terjadi banjir.
Dilansir dari harian Tempo, awal peristiwa tragis terjadi Sabtu, 31 Maret 2012, sekitar pukul 17.00 WITA. Waktu itu wanita yang bekerja di Dinas Peternakan Kecamatan Monta itu, pulang dari sawahnya di lembah dekat Dusun Pela Parado bersama suaminya yang berprofesi sebagai polisi, Aiptu Muhdar (50 tahun).
Seperti biasa, Juleha bersama suaminya menyeberang Kali Pelaparado. Bahkan saat itu pasangan suami istri tersebut juga membawa anak bungsunya, Mulyadin (6 tahun).
Ketika mereka sampai di tengah sungai, tiba-tiba air yang sebelumnya hanya sepinggang meninggi hingga sebatas dagu. Juleha diperintahkan kembali ke pinggir oleh suaminya. Sang suami bersusah payah membawa anak menyeberang dan berhasil.
Namun saat kembali ingin menjemput istrinya arus sungai semakin deras sehingga Muhdar tak bisa menolong istrinya. Muhdar selamat karena bisa berenang sampai ke pinggir sungai.
Muhdar mengaku sudah berupaya menolong dengan cara mengejar dari tepi sungai. Namun, upayanya tak membawa hasil karena Juleha hilang ditelan arus. Warga sekitar berusaha mencari sampai Sabtu malam hingga akhirnya ditemukan Minggu pagi tadi. [Tempo/BQ]