Kota Bima, Kahaba.- Guna membuka ruang kerjasama dan mitra kerja bagi Badan Permusyawaratan Desa (BPD), di tahun 2019 ini Sekolah Anggaran Desa (Sekar Desa) yang hadir di Kabupaten Bima siap melebarkan sayap untuk menjadi partner kerja pemerintah desa.
Direktur Program Solud NTB Muamer Qadafi mengutarakan, hadirnya Sekar Desa merupakan ruang bagi BPD, pemerintah desa, serta kelembagaan dan masyarakat desa untuk belajar bersama mengenai tata kelola pemerintahan desa yang baik.
“Kami meyakini dengan adanya Sekar Desa, maka upaya menyelesaikan persoalan di tingkat desa dapat diselesaikan dengan baik dan mandiri. Karena mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal, kebersamaan, partisipasi, inklusi dan mengacu pada peraturan perundangan,” ujarnya saat memberikan materi pada kegiatan SOLUD, di Falcao Cafe, Minggu (13/1). (Baca. HUT ke-20, SOLUD NTB Paparkan Capaian Kinerja 2018)
Dijelaskan Qadafi, mengacu pada periode tahun sebelumnya, yaitu pada bulan September hingga Desember 2018. Solud NTB merupakan simpul jaringan Seknas FITRA, yang telah melaksanakan program transisi berupa penguatan BPD di 11 Desa atas dukungan KOMPAK Indonesia.
“11 Desa yang dijadikan pilot program berasal dari 2 kecamatan masing-masing Kecamatan Woha ada 5 desa dan di Kecamatan Bolo 6 desa,” sebutnya.
Qadafi menuturkan, dengan pencapaian pelaksanaan program 11 desa tersebut. Maka dianggap memuaskan dan dipandang perlu untuk melakukan replikasi program ke semua wilayah dampingan KOMPAK di wilayah lainnya. Sehingga dilakukan penilaian permasalahan (Rapid Assesment) sebagai tahapan persiapan, untuk perencanaan program tahap II tahun 2019-2022.
Dengan merujuk pada kerjasama kemitraan antara Seknas FITRA dan KOMPAK Indonesia, untuk mendorong transparansi anggaran dan pengembangan mekanisme pengaduan di desa. Maka implementasi program Solud NTB difokuskan pada 2 kegiatan utama, yaitu Sekar Desa dan pengembangan posko aspirasi.
“Untuk memaksimalkan kedua program kegiatan itu, Seknas FITRA kini telah mengembangkan modul Sekar Desa sebagai panduan bagi BPD dalam menjalankan 2 kegiatan dimaksud. Di sisi lainnya, banyak hal baik yang bisa dirasakan oleh masyarakat desa, khususnya BPD dari pelaksanaan program,” bebernya.
Dengan hadirnya berbagai program kerja Solud NTB tersebut tambahnya, diharapkan pemerintah daerah bisa terus bersinergi dan bekerjasama, untuk menyusun desain dan strategi Program Kerjasama FITRA – KOMPAK 3 tahun kedepan.
*Kahaba-04