Kota Bima, Kahaba.- Pj Wali Kota Bima H Muhammad Rum resmi membuka agenda syiar Islam, dalam rangka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kecamatan Rasanae Barat. Acara yang dipusatkan di halaman Masjid Agung Al Muwahidin Bima Rabu 3 Juli 2024, turut dihadiri Plt Camat Rasanae Barat Fadil, serta perwakilan kepala OPD, lurah, dewan hakam dan tokoh masyarakat.
Pj Wali Kota Bima HM Rum menyampaikan, kegiatan MTQ yang digelar di seluruh kecamatan se-Kota Bima, tidak hanya bertujuan untuk menjaring Qori dan Qoriah terbaik yang akan membawa nama baik Kota Bima di level regional, nasional, hingga internasional.
“Syiar Islam ini lebih pada nilai fundamental yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kota Bima, yaitu munculnya kesadaran dan kecintaan setiap individu dalam memahami dan mengamalkan tuntunan Al Quran dan Sunnah dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Ia juga turut menyoroti, bahwa saat ini Kota Bima sedang menghadapi tahapan Pemilihan Kepala Daerah serentak yang akan digelar pada 27 November 2024. Dirinya meminta pada seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif, dengan tetap mengedepankan semangat kekeluargaan dan menjaga kondusifitas wilayah.
“Kami ingin masyarakat tetap berpedoman pada tuntunan Al Quran dan sunnah, serta menghindari adanya upaya fitnah dan kedengkian akibat perbedaan pilihan dan kiblat politik,” katanya.
Maka dari itu selalu kepala daerah, dalam arahannya dia mengajak untuk bersama menjaga kondusifitas wilayah selama tahapan Pilkada 2024. Rum juga meminta semua pihak untuk menjaga situasi tetap aman dan tertib, menghindari tindakan provokatif, serta menjaga netralitas aparatur sipil negara (ASN).
“Kami ingin menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat untuk menciptakan suasana yang kondusif demi kelancaran proses Pilkada,” pungkasnya.
Rum menambahkan, dalam politik pasti akan ada perbedaan pandangan dan pilihan politik dalam Pilkada, tapi harus disikapi dengan mengutamakan rasa saling menghormati dan menjaga soliditas. Tetap menjaga hubungan baik di tengah masyarakat, menghindari provokasi dan konflik, serta mengedepankan diskusi yang sehat dan konstruktif.
*Kahaba-04