Kabupaten Bima, Kahaba.- Puluhan massa aksi dari pedagang Pasar Tente mendatangi kantor DPRD Kabupaten Bima, Rabu (8/6). Massa menagih janji Wakil Rakyatnya untuk memberikan surat rekomendasi penempatan los pasar bagi warga yang seharusnya dapat bagian.
Namun, janji tersebut hanya isapan jempol belaka. Janji tinggal janji, saat massa menagih, Anggota Dewan membuat janji diatas janji. Urusan tersebut dijanjikan kembali pada Jumat pekan ini.
Muak mendengar janji, massa kemudian melampiaskan kemarahan dengan berbuat anarkis dan memecahkan kaca ruangan Komisi III. Sementara di ruangan Komisi III, ada pertemuan antara Sekda Kabupaten Bima, sejumlah Kepala SKPD yang membahas masalah lain.
Ingin hati segera mendapat solusi, massa kembali pulang denga tangan hampa. Urusan pembagian Los Pasar seolah tidak memberi kejelasan.
“Wakil Rakyat yang diharapkan bisa berbuat banyak juga seolah menutup mata. Kami hadir hanya disajikan janji – janji semata,” sorot salah seorang massa aksi, Rahmah.
Karena tidak puas dengan sikap dan tanggapan anggota Dewan, massa aksi meminta untuk bertemu dengan Sekda Kabupaten Bima yang kebetulan berada diruangan Komisi III. Namun keinginan itu urung terlaksana. Massa tetap tidak diberikan izin.
Diacuhkan, massa kemudian semakin beringas. Luapan kemarahan kemudian disalurkan dengan memukul pintu dan jendela. Beberapa saat kemudian, salah satu Anggota Komisi III keluar dan menegur massa aksi dengan nada emosi. Baku mulut dengan kalimat cacian dan aksi saling dorong pun tidak bisa dihindari.
Masa aksi yang tidak terima ulah salah satu anggota Komisi III yang mengenakan Jilbab tersebut pun membuat panas suasana. Padahal bulan Ramadan, massa begitu tak peduli. Kemarahan dan cacian benar – benar diluapkan dengan tindakan anarkis.
“Kami hanya ingin bertemu dengan Sekda untuk menyampaikan sikap Dewan yang ingkar janji. Lantas pada siapa kami harus mengeluhkan kondisi kami kalau bukan pada mereka,” sorot massa aksi lain, Eri.
*Deno