Kota Bima, Kahaba.- Nama Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Sarae, A Faruk beberapa hari terakhir ramai diperbincangkan masyarakat Kota Bima. Bukan karena didera kasus, melainkan muncul protes sebagian besar masyarakat yang tak menginginkannya pindah dari Kelurahan Sarae.
A Faruk dianggap memiliki kiprah yang bagus selama memimpin Kelurahan Sarae dan diharapkan dapat melanjutkan berbagai program yang diagendakan bersama masyarakat. Nah, bagaimana tanggapan A Faruk terkait reaksi dan permintaan masyarakat Sarae tersebut ?
Dama postingan di media sosial (medsos), Faruk yang kini dipromosikan menjadi Lurah Pane ini memberikan komentar.
“Kalau masyarakat Sarae berduka dan menangis, kalau masyarakat berontak dan turun demo menyampaikan aspirasi mereka, kalau masyarakat sarae kecewa dan menyegel kantor kelurahan, kalau masyarakat sarae menolak kehadiran lurah baru, kalau masyarakat sarae mencintai saya sebagai lurahnya, kalau masyarakat sarae ngotot meminta agar saya dikembalikan jadi lurah sarae dianggap sebagai tindakan ilegal dan melanggar hukum yang menciderai wibawa pimpinan Kota Bima.
Maka melalui kesempatan ini saya minta maaf atas nama warga saya, semua ini diluar kemampuan saya, pak walikota H. Qurais H. Abidin yang kami cintai, sayalah yang patut disalahkan karna terlalu dekat dengan masyarakat saya, untuk itu saya siap menerima hukuman, silakan pecat saya dari jabatan baru saya sebagai lurah pane, dan saya ikhlas menerima semua ini”.
Komentar A Faruk ini diposting pada Senin, 11 Januari 2015 dengan nama akun Facebook Faruk Rangga dan mendapatkan banyak tanggapan positif dari netizen.
Seperti akun Salman Al-farizi, “luar biasa masyarakat sarae karena mereka sangat membutuhkan sosok anda saya juga mengakui kemampuan anda, anda sangat bijak saya cuman bisa berdoa mudah2an masyarakat sarae menerima kenyataan ini dewasa untuk berfikir mudah2an lurah selanjutnya mengikuti jejak anda atau melibihi dari anda aminnnn” tulisnya.
Agung Dewantoro menulis “Tidak mudah menjabat sbg lurah, pak Faruk Rangga sdh menjadi lurah yg baik dgn menciptakan kader2 pemimpin & pondasi pembangunan di kel.sarae yg dinilai sdh cukup mandiri. Bentuk kepeminpinan yg penuh inspiratif sangat diharapkan tuk dikembangkan di wilayah lain. Semua ada hikmahnya, selamat dan sukses buat semuanya…”
Ada juga netizen yang meminta agar Faruk menerima keputusan tersebut. Seperti Van Bara “trima itu semua adinda karna adinda di anggap mampu merubah situasi wil karna pemimpin lebih memahami kebutuhan wil nya,,jd itu bkn suatu permasalahan karna adinda di nilai mampu tuk merubah wil pane seperti di sarae itu lah harapan seorg pemimpin bkn apa2”
*Ady