Kabupaten Bima, Kahaba.- Perkelahian dan pertumpahan darah kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bima. Kali ini, Salmin (28) Warga Desa Tolotangga Kecamatan Monta Kabupaten Bima menderita luka serius di bagian mata kanannya, karena diduga ditusuk oleh TB (25), keponakannya sendiri, Kamis (15/10) sekitar puk 21:30 Wita.
Pelaku menusuk mata korban dengan Senjata tajam (Sajam) jenis keris. Akibatnya korban terpaksa dibawa ke RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapolsek Monta IPTU Takim menyampaikan, awalnya korban dan pelaku sedang duduk bersama, kemudian korban menyalakan musik menggunakan speaker aktif dengan suara yang cukup keras. Sehingga ditegur oleh pelaku karena ada orang sakit di sekitar lokasi.
“Musik tersebut langsung dimatikan oleh pelaku dengan cara mencabut kabel sambungan atau colokan aliran listrik,” ujarnya.
Kemudian kata dia, korban yang tidak terima dengan tindakan pelaku itu langsung mengambil sebilah parang lalu mengayunkan ke arah pelaku dan mengenai lengan kiri pelaku.
Tidak ingin kalah, pelaku mengambil keris dan langsung membalas menusuk korban ke arah kepala korban dan mata kanan dan tertancap. Setelah itu, terduga pelaku melarikan diri.
“Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka robek di jidat, luka sayat di lengan kiri dan barnag bukti keris masih tertancap di mata kanan,” ungkapnya.
Mendapat informasi itu, personil Polsek Monta dan Subsektor Wilamaci yang dipimpin Kapolsek Monta IPTU Takim langsung menuju TKP untuk menangkap terduga pelaku.
“Selain itu, kami juga melakukan pendekatan terhadap pihak keluarga korban agar tidak melakukan tindakan balas dendam dan main hakim sendiri, serta mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada pihak Kepolisian,” katanya.
Kini, pelaku ditangkap di Pantai Rontu yang berlokasi di Dusun Tanjung Baru Desa Tangga Baru Kecamatan Monta sekitar pukul 23.30 Wita oleh Kanit Reskrim Polsek Monta AIPDA Anhar bersama Bhabinkamtibmas setempat Brigadir Syamsurizal.
“Pelaku langsung dibawa menuju puskesmas Monta untuk mendapatkan perawatan medis karena luka bacok pada lengan kanannya sebelum dibawa ke Polsek,” terang Kapolsek.
Diakui Kapolsek, terduga pelaku dan korban masih ada hubungan keluarga, yakni paman dan keponakan. Karena korban merupakan adik kandung dari ayah pelaku. Serta istri korban merupakan adik kandung dari ibu pelaku.
“Motif pelaku menganiaya korban, diduga karena korban tidak terima musik yang dinyalakannya dimatikan oleh pelaku,” ungkapnya.
Pihak kepolisian terus berupaya melakukan monitoring perkembangan situasi di Dusun Wane dan melakukan pendekatan terhadap pihak keluarga korban agar tidak melakukan tindakan main hakim sendiri.
“Situasi sementara masih terpantau aman dan terkendali,” pungkasnya.
*Kahaba-10