Editorial

Empat Tahun Kahaba Mengayuh Waktu

713
×

Empat Tahun Kahaba Mengayuh Waktu

Sebarkan artikel ini

Waktu adalah kesempatan, untuk mengukir perjalanan dan melewati prosesnya. Menapaki setiap jengkal waktu, dan mempersembahkan jejak – jejak peristiwa yang membuat tiap relung ruang semakin bermakna.

Pimred: Faharudin Bin Kalman
Pimred: Faharudin Bin Kalman

Tentu, setiap orang memiliki definisi waktu yang berbeda – beda. Tergantung pilihan, mengajaknya agar bisa dikendalikan dengan penuh warna, atau mempersilahkan waktu bertindak sendiri.

Namun bagi Kahaba, waktu menjadi ukuran untuk menjaga optimisme dan semangat memberikan karya terbaik. Dengan segala keterbatasan dan kelebihan, waktu yang terlampau banyak peristiwa hidup, digores untuk dimunculkan ke permukaan.

1.460 hari pun telah dilalui, Kahaba menjadi bagian waktu dan saksi setiap peristiwa yang terjadi. Intrik, kesedihan, air mata, rasa tak beradaya, kematian, luka, konflik, rekayasa dan kebohongan.

Tidak hanya itu, Kahaba juga hadir dalam perkara gembira, prestasi, kejujuran, senyum bahagia, politik, hingga setiap jengkal proses perubahan pembangunan daerah, Kahaba tidak menutup mata.

Kemudian melintasi ruang, mengabarkan setiap yang dilihat, didengar dan dirasa kepada seluruh alam.

Waktu tidak pernah kembali. Ia akan terus bergerak entah sampai kapan. Pun demikian Kahaba, ia akan terus berjalan dan bergerak dan menjadi bagian waktu yang tak ingin terpisahkan dari sebuah peristiwa. Menjadi sahabat yang baik dari semua yang ada disetiap waktu.

Sekali lagi, kemudian melintasi ruang, mengabarkan kepada seluruh alam.

Seperti syair Iwan Fals pada lagu Kesaksian “Aku bernyanyi, Menjadi Saksi”, dengan waktu yang ada, kami ingin selalu mengayuh semangat berkarya ini untuk terus menyuguhkan setiap kabar dan kejadian untuk pembaca.

Rasa terimakasih yang tulus pun kami sampaikan, karena telah berkunjung dan mengikuti setiap peritiwa yang kami sajikan.

Empat tahun yang lalu, Tanggal 19 Maret 2012, dengan semangat yang tak surut, dari awal hingga kini kami terus belajar dan memperbaiki diri. Tidak itu saja, Kahaba juga berusaha dan tetap menunjung tinggi setiap ketentuan dalam menulis dan mengabarkannya.

Diusia keempat ini, banyak harap yang dipanjat. Seperti waktu yang semakin menyenangkan, peristiwa yang memberi didik dan teladan, dan ditambah kekuatan untuk terus menjaga semangat dalam berkarya. Amin

*Redaksi

Mutasi atau Amputasi - Kabar Harian Bima
Editorial

Editorial, Kahaba.- Regenerasi adalah sunatullah. Daun tua yang jatuh namun di sisi lain pucuk pohon melahirkan daun yang baru. Ada…

Sekarang, Bima Milik Siapa? - Kabar Harian Bima
Editorial

Editorial, Kahaba.- Sederet kasus yang melanda bumi ‘Maja Labo Dahu’ sungguh telah menggusur entitas kedaerahan kita. Bakar-membakar nampaknya menjadi trend…

Krisis dan Kado Kemerdekaan - Kabar Harian Bima
Editorial

Editorial, Kahaba.- Merdeka! 68 tahun silam jargon kata itu menjadi semangat yang tak terelakkan dalam membangun nusantara menjadi negara yang…

Wajah Bima Dalam Prahara - Kabar Harian Bima
Editorial

Editorial, Kahaba.- Kondisi cuaca di Bima akhir-akhir tidak menentu. Walau di musim kemarau namun suasana udara malam begitu dingin hingga…

Kekerasan dan Pudarnya Kesaktian Pancasila - Kabar Harian Bima
Editorial

Editorial, Kahaba.- Kekerasan selalu menjadi cara masyarakat dalam hidup berkomunal. Dulu, kekerasan/perang menjadi karakter tersendiri masyarakat Indonesia dalam upaya meraih…

GOR Manggemaci, Proyek Dalam Polemik - Kabar Harian Bima
Editorial

Editorial, Kahaba.- Dinamika pemerintah dalam menata arah pembangunan selalu menjadi hal yang apik dibahas. Perseteteruan, konflik dan pertentangan tetap manjadi…