Kabupaten Bima, Kahaba.- Benyamin (38) warga Desa Mangge Kecamatan Lambu dan Ikbal (25) warga Desa Roka Kecamatan Belo terpaksa dilarikan ke rumah sakit, Sabtu (11/02). Keduanya mengalami luka serius masing-masing dibagian tangan kiri lantaran saling bacok.
Penyebabnya ditengarai karena keluarga Bunyamin merasa dibohongi oleh orang tua Ikbal yang menjanjikannya menjadi tenaga kerja ke Negara Taiwan.
Kapolsek Belo IPTU Hanafi mengungkapkan, kejadian berawal saat Bunyamin mendatangi orangtua Ikbal. Ia bermaksud menagih janji diberangkatkan menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Taiwan. Bila tidak, uang yang diambil diminta untuk dikembalikan.
“Pada Tahun 2016 orangtua Ikbal mengambil uang keluarga Bunyamin sebanyak Rp 42 juta dengan janji dikirim ke Taiwan menjadi TKI. Namun perjanjian tersebut sampai sekarang tidak ditepati,” ungkap Kapolsek.
Kedatangan Bunyamin juga berniat untuk meminta orangtua Ikbal membuat surat pernyataan batas uang tersebut dikembalikan. Namun permintaan Bunyamin tidak dituruti orangtua Ikbal.
Puncaknya jelas Kapolsek, Ikbal tak terima melihat orangtuanya terkesan terus dipaksa membuat surat pernyataan oleh Bunyamin. Ia pun mengambil parang dan membacok Bunyamin.
Tak tinggal diam, Bunyamin juga menghunuskan parang dan membalas membacok Ikbal. Aksi saling bacok tak bisa dihindari hingga keduanya berujung sama-sama terluka cukup parah.
“Keduanya sekarang berada di RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan karena luka mereka cukup serius. Sementara kondisi aman kondusif, untuk proses hukum kasus ini kami sedang memeriksa para saksi,” kata Kapolsek.
*Kahaba-05