Kota Bima, Kahaba.- Hasil Reses Anggota DPRD Kota Bima Dapil III Kecamatan Raba dan Rasanae Timur, mayoritas warga di seluruh Kelurahan mengeluhkan harga Minyak Tanah (Mitan) yang dijual jauh diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Ini keluhan yang sering kami jumpai. Selama beberapa bulan terakhir, Mitan dijual satu liter seharga Rp 5 – 6 Ribu. Padahal HET sekitar Rp 3 ribu,” ujar Anggota DPRD Kota Bima Dapil III Nazamudin, Selasa (12/5).
Saat ditemui di kantor Wakil Rakyat, duta PKPI itu mengaku, mahalnya harga Mitan membuat warga meradang. Bagimana tidak, selain mahal, mitan juga susah untuk didapat.
“Untuk itu kita minta Pemerintah melalui Dinas Tekhnis sesegera mungkin menyikapi ini. Kasihan rakyat,” katanya.
Menurut dia, saat ini jatah Mitan belum mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga. Artinya, perlu perhatian pemerintah lagi untuk memenuhi jatah tersebut.
“Ini masalah krusial yang berurusan dengan dapur, dan ini kebutuhan. Jadi harus segera ditindaklanjuti,” tuturnya.
Nazamudin menambahkan, sebagai Wakil Rakyat pihaknya akan mendorong Ketua Komisi II untuk segera memanggil Dinas terkait. “Intinya kita ingin Dinas turun dan monitoring kondisi ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperindag Kota Bima, Ratnaningsih, SE menuding itu ulah pengecer, dan pihaknya berjanji akana segera turun dan melakukan monitoring. “Besok kami turun. Jika memang terbukti kami akan berikan surat teguran,” ancamnya.
Ia juga berharap, pengawasan terhadap distribusi Mitan juga harus dilakukan oleh RT RW, Kelurahan dan Camat setempat, tidak hanya Dinas Tekhnis. “Ini harus sama sama berperan untuk kemashalatan warga di Kelurahan itu,” tambahnya.
*Bin