Kabupaten Bima, Kahaba.- Pemerintah Kabupaten Bima dinilai HMI MPO Cabang Bima masih lemah melakukan upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona. Ini dapat dilihat dalam kebijakan pemerintah yang hanya mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah (stay at home). Kemudian menginstruksikan untuk tidak berada di tempat keramaian, dan lembaga pendidikan untuk libur.
Formatur HMI MPO Cabang Bima Rian Risty Fauzi menyampaikan, kebijakan tersebut tentu tidak efektif dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Karena ini akan menimbulkan rasa kepanikan terhadap masyarakat, terutama warga yang ada di Kabupaten Bima.
“Masyarakat disuruh mengurung diri dalam rumah, namun akses pintu masuk ke Bima tidak diawasi dengan ketat. Ini juga menandakan pemerintah tidak serius mencegah penyebaran Virus Corona,” sorotnya, Rabu (1/4).
Rian menuturkan, selain tidak ketatnya pengawasan oleh perangkat daerah. Alat Pelindung Diri (APD) juga sangat sulit didapat oleh tenaga medis saat ini. Bahkan beberapa hari yang lalu petugas medis pernah mengeluh atas kesulitan mendapatkan APD.
“Tenaga medis yang tidak dibekali dengan fasilitas yang memadai, tentu sangat sulit memutus mata rantai penyebaran Virus Corona,” katanya.
Oleh karena itu, bila hal ini tidak ditangani dengan baik, maka akan banyak menimbulkan persoalan. Pemerintah masih lemah dalam upaya mencegah penyebaran virus yang mematikan ini. Pemerintah daerah sudah semestinya ambil langkah cepat dan tepat.
“Saat ini warga tidak lagi keluar rumah, sehingga akan berdampak luas pada perputaran ekonomi di Kabupaten Bima. Sehingga saat ini sudah harus dipikirkan oleh pemerintah daerah tentang apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah yang akan dihadapi selain penanganan virus corona,” bebernya.
Rian menambahkan, saat ini pintu masuk di Bima bukan hanya melalui jalur darat, tapi jalur laut dan udara juga harus diproteksi, sehingga tujuan pemutusan mata rantai Virus Corona bisa tercapai.
“Kami meminta kepada kepala daerah untuk segera memikirkan apa solusi dan upaya dalam penanganan Covid-19. Sehingga ke depan masyarakat bisa bekerja dan beraktifitas seperti biasa, tanpa bayang-bayang Virus Corona,” tambahnya.
*Kahaba-04