Kabupaten Bima, Kahaba.- Banjir bandang yang menerjang sebagian wilayah Kabupaten Dompu Senin (5/3) lalu menyebabkan ratusan rumah warga terendam luapan air. Bagaimana banjir itu bisa terjadi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bima menyampaikan analisa hasil pengamatan cuaca pada saat itu.
Kepala BMKG Bima Satria Topan Primadi menjelaskan, berdasarkan citra satelit cuaca tanggal 5 Maret 2018 Pukul 14.00 Wita terlihat adanya pertumbuhan awan di wilayah Kecamatan Woja Kabupaten Bima (sebelah Barat Dompu). Pukul 14.40-14.50 Wita pertumbuhan awan hujan sudah meluas di wilayah Kecamatan Dompu.
Pada Pukul 15.00 -15.20 Wita terdeteksi pertumbuhan awan dengan suhu puncak awan (minus) -56 hingga -100 °C di Kecamatan Dompu. Pertumbuhan awan terus meluas dan kondisi ini berlangsung hingga Pukul 16.00 Wita. Kemudian Pukul 16.10-17.00 Wita suhu puncak awan terdeteksi -56 hingga -62 °C dan akhirnya meluruh pada pukul 17.20 Wita.
“Dari suhu puncak yang dingin tersebut diketahui jenis awan yang terbentuk adalah awan Cumulunimbus (CB) yang berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai petir,” jelasnya, Selasa (6/3) kemarin.
Berdasarkan analisis di tersebut paparnya, dapat disimpulkan bahwa analisis secara global, suhu muka laut di perairan Indonesia termasuk perairan disekitar Pulau Sumbawa yang cukup hangat meningkatkan potensi penguapan untuk pertumbuhan awan hujan.
Kelembapan udara yang cukup basah dari lapisan gradient hingga lapisan 700 hPa, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan. Lalu analisis secara lokal dari data K Indeks, L indeks dan Showalter indeks menunjukan bahwa kondisi atmosfer pada saat itu cukup labil sehingga berdampak pada meningkatnya aktifitas pertumbuhan awan hujan di wilayah Bima dan Dompu.
Analisa citra satelit juga menunjukan hujan lebat yang terjadi diatas wilayah Kecamatan Woja disebabkan oleh adanya liputan awan dengan suhu yang sangat dingin mencapai -56°C s/d -100°C, terindikasi merupakan awan konvektif jenis Cumulonimbus.
“Hujan yang terjadi di Kecamatan Dompu berlangsung sekitar 2 jam. Hasil akumulasi curah hujan selama 6 jam itu sebesar 25.0-50.0 mm/6 jam. Terlihat adanya peningkatan curah hujan yang signifikan di wilayah Dompu sejak pukul 14.40 Wita,” urainya.
Topan menambahkan, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini sesuai hasil analisis cuaca itu melalui berbagai media informasi secara berkala mulai pukul 15.50 Wita hingga Pukul 16.00 Wita.
Isi peringatan BMKG mengiformasikan telah terjadi hujan sedang-lebat disertai kilat dan angin kencang pada tanggal 5 Maret 2018 mulai Pukul 12.40 Wita hingga saat ini (Pukul 16.00 Wita) di wilayah Kecamatan Mapadapangga, Donggo, Dompu, Woja, dan Kota Bima yang dapat menyebabkan meluapnya air sungai, genangan air dan jalanan licin.
*Kahaba-03