Kota Bima, Kahaba.- Belum sepenuhnya ditempati warga yang jadi korban banjir tahun 2016 lalu, puluhan rumah relokasi di Lingkungan Kadole Kelurahan Oi Fo’o sudah diterjang banjir nyaris 1 meter. (Baca. Baru Ditempati Warga, 80 Rumah Relokasi Kadole Kebanjiran)
Juga belum habis luka dan trauma warga yang terdampak banjir sebanyak 2 kali dalam sejarah bencana banjir di Kota Bima, pun harus dihadapkan lagi dengan masalah sama, yang mestinya tempat baru ini menjadi solusi.
Kondisi terendamnya sekitar 80 rumah relokasi Kadole tersebut disorot oleh Anggota DPRD Kota Bima Ryan Kusuma Permadi. Menurut dia, banjir terjadi di rumah relokasi Kadole itu seakan meyakinkan semua orang bahwa ada yang salah dalam perencanaan kota ini. Pun dari awal awal dipilihnya lingkungan di wilayah pegunungan itu sebagai lahan relokasi, sudah menimbulkan pro kontra.
“Ditambah lagi adanya kualitas bangunan dan sistem drainase yang buruk, membuktikan bahwa dipilihnya lahan itu dengan menghabiskan anggaran ratusan miliar adalah kesalahan,” katanya, Senin (22/3).
Mestinya sambung Duta Partai Demokrat itu, warga penerima manfaat rumah relokasi bisa tidur hidup nyaman dan jauh dari rasa dihantui bencana banjir, justru kini dihadapkan dengan masalah yang sama. Hujan turun menjadi ketakutan tersendiri bagi warga setempat.
“Dulu mereka langganan korban banjir, kemudian rela direlokasi meninggalkan tempat tinggal sebelumnya, dengan harapan tidak terdampak banjir lagi. Tapi nyatanya, hal yang sama mereka dapatkan,” ujarnya.
Terjangan banjir gunung beberapa hari kemarin menurut Ryan, masih mending tidak terlalu deras. Lantas bagaimana dengan besok atau lusa, tidak menutup kemungkinan rumah- rumah di sana juga akan ikut terseret banjir. Apalagi dengan kondisi rumah yang dibangun tanpa mengedepankan sisi kualitas.
Pada kesempatan itu, Ryan juga mempertanyakan seperti apa dulu indikator alasan dipilihnya lokasi itu, bentuk perencanaannya yang tidak memperhatikan bentuk tanah dan sebagainya.
“Ini jelas menjadi masalah serius,” tegasnya.
Maka dari itu tambahnya, ini semua harus menjadi bahan evaluasi pemerintah. Kesalahan memilih tempat yang sudah terlanjur dibangun dan ditempati warga, harus dicarikan solusi konkritnya. Agar warga setempat juga tidak terus dihantui dengan bencana banjir yang bakal terjadi setiap tahun.
*Kahaba-01