Kabupaten Bima, Kahaba.- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bima Hj. Nurma mengatakan, menaikan harga garam petani di Kabupaten Bima menjadi tanggungjawab bersama SKPD tekhnis. Dengan kerja ikhlas semua SKPD tekhnis seperti DKP, Diskoperindag, Bagian Ekonomi dan Bappeda, harga garam di Kabupaten Bima akan naik.
Tentu, lanjutnya, petani juga harus berusaha sungguh – sungguh memproduksi garam industri. Apalagi garam industri mahal dan belum ada di Bima. Tanda garam berindustri, ditandai dengan kandungan NAVL, sehingga nantinya bisa digunakan oleh pabrik-pabrik besar.
”Kalau di Pulau Jawa, standar harganya per Kilo Rp 750,” sebutnya, Kamis (4/8).
Menurut dia, garam industri bisa dihasilkan di Kabupaten Bima, jika petani garam maksimal menggunakan alat yang namanya Gio Isolator. Alat itu diberikan Pemerintah Pusat beberapa waktu lalu melalui DKP, untuk petani Garam di Kabupaten Bima, agar bisa menghasilkan Garam yang standar Industri.
”Kalau ada hasil produksinya, baru kita lakukan uji coba untuk mengetahui kadar NACL. Apakah garam masuk KW 1 atau KW 2,” ujarnya.
Jika garam tersebut masuk standar yang diinginkan, selanjutnya Pemerintah akan mengundang pengusaha dari luar untuk membeli langsung hasil garam dari Petani. Peningkatan produksi garam di Kabupaten Bima tidak ada masalah, karena sudah tinggi.
”Penetapan harga garam nanti urusan Bagian Ekonomi. Karena yang meramu penetapan harga dasar garam adalah Bagian Ekonomi. Selanjutnya dibahas di Raperda,” jelas perempuan dengan gelar Insinyur itu.
Sedangkan untuk membina petani agar menghasilkan garam berkualitas tinggi, sambungnya, ditangani Dinas Koperindag. Dinas tersebut yang bisa memberikan pelatihah ke petani, agar bisa membuat garam hitam menjadi putih, garam yang tidak Beryodium menjadi Beryodium.
”Jadi urusan garam, ada empat Dinas yang menanganinya. Masing DKP, Koperindag, Bagian Ekonomi dan Bappeda,” sebutnya lagi.
Untuk di DKP, kata dia, bertanggungjawab peningkatan produkis garam agar kebutuhan industri dapat tercapai. Demi peningkatan harga Garam, pihaknya juga sudah membangun gudang untuk penampungan Garam.
”Semua Itu untuk menghasilkan produksi harga garam petani naik,” katanya.
Dia berharap, petani garam yang miliki lahan bisa merelakan sedikit lahannya untuk kepentingan pembangunan infrastruktur jalan. Agar truk bisa langsung ke tambak mengangkut Garam.
*Noval