Kota Bima, Kahaba.- Walikota Bima H Muhammad Lutfi mengunjungi Bappedalitbang Kota Bima, Kamis kemarin. Kunjungan tersebut disambut Kepala Bappeda Litbang H Fakhrunraji beserta seluruh jajaran.
Menurut Lutfi, Bappeda dan Litbang memiliki peran yang sangat penting dalam perencanaan pembangunan
daerah, karena lembaga inilah yang bertanggungjawab dalam hal pelaksanaan pembangunan daerah sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.
Walikota juga mengutarakan kenapa di awal tahun dirinya melaksanakan roadshow, turun di PUPR, Perkim, tidak hanya sebatas evaluasi tapi juga berbicara mengenai langkah cepat ke depan. Dari hasil evaluasi 2 tahun terakhir ini, masih banyak hal yang perlu dimaksimalkan terkait target pembangunan.
“Kunci keberhasilan pembangunan terletak pada perencanaan. Makanya perlu dilakukan pembenahan sistem, menghadirkan inovasi, efisiensi kerja, serta budaya kerja yang sehat dan kondusif,” tegasnya.
Lutfi juga meminta agar program-program prioritas dan data dibuat secara mendetail baik itu perencanaan maupun pendanaan, sehingga akan meminimalisir kecurangan dan tidak terjadi ketumpulan analisa Bappeda dalam membangun Kota Bima.
Ia pun merasa yakin ini bisa dilakukan, terlebih lagi SDM yang ada di Bappeda dan Litbang memiliki kapasitas yang sesuai kualitas bahkan semua bergelar master. Artinya memiliki keahlian yang tidak diragukan lagi.
“Bobot pekerjaan yang berat distribusikan sebaik mungkin, hingga pekerjaan tidak menumpuk. Buatkan jadwal dan dibagi teamworknya agar terukur pola kerjanya,” jelas Walikota.
Dirinya juga meminta Bappeda agar betul-betul mengkaji ketika Perangkat Daerah lainnya melakukan asistensi. Karena dirinya ingin mengambil suatu kebijakan berdasarkan data, bukan berdasarkan asumsi, karena pemimpin yang baik itu mengambil keputusan, landasannya data.
“Bappeda ini harus betul-betul dalam mengkaji ketika OPD melakukan asistensi,” jelas Wali Kota dengan penuh semangat.
Tidak berhenti disitu, Walikota Bima juga mengingatkan pentingnya komunikasi internal maupun eksternal terjalin diantara unsur yang ada di Bappeda Litbang, juga dengan semua Perangkat Daerah lainnya, agar lebih intens dan harmonis. Sehingga tidak terjadi sebuah miss komunikasi maupun diskontinuitas antar perangkat daerah yang bekerjasama.
“Ciptakan keseragaman cara berfikir. Itu yang saya inginkan, agar dapat memperbaiki apa yang menjadi penghambat,” pungkasnya.
*Kahaba-01