Kota Bima, Kahaba.- Kematian H. Ahmad Hasan warga Kelurahan Penatoi yang diduga karena kelalaian pihak RSUD Bima dalam menjalankan tugasnya, kini menjadi perhatian Ombudsman NTB. (Baca. Petugas RSUD Bima Lalai, Pasien Meninggal)
Lembaga yang memiliki kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik itu dalam waktu dekat akan melakukan investigasi. (Baca. Soal Kematian Pasien, dr. Irma: Golongan Darah Bisa Berubah)
Asisten Bidang Penerusan Laporan Ombudsman NTB, Aria mengaku mengetahui persoalan tersebut dari pemberitaan media, kemudian mencari tahu nomor handphone keluarga H. Ahmad yang bisa dihubungi. (Baca. Direktur RSUD Bima: Saya Baru Tahu Golongan Darah Bisa Berubah)
“Kami sudah bicara banyak dengan keluarga H. Ahmad. Dari cerita yang disampaikan, perlu kami pelajari, setelah itu melakukan langkah – langkah klarifikasi dan investigasi soal kasus ini,” ujarnya, Jumat (6/3) melalui telepon genggam.
Kata dia, yang menjadi konsen klarifikasi nanti, soal perubahan pemeriksaan darah oleh petugas laboratorium RSUD Bima. Karena berdasarkan cerita keluarga H. Ahmad, salah seorang petugas Laboratorium setempat juga nampak kebingungan saat memeriksa kembali darah yang bersangkutan setelah transfusi golongan darah B. Ditanya kembali pun oleh keluarga korban, tidak ada jawaban.
“Ini semua menjadi acuan kami untuk melakukan klarifikasi dan investigasi. Langkah awal bisa kita surati dulu pihak RSUD Bima atau langsung turun ke Bima,” katanya.
*Bin