Kabupaten Bima, Kahaba.- Dalam menyongsong visi besar Indonesia Emas 2045, SMAN 1 Ambalawi Kabupaten Bima meluncurkan program baru yang pertama kali diterapkan di sekolah tersebut yakni Pelibatan Orang Tua dalam Sekolah. Program ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, yang bertujuan memperkuat sinergi antara sekolah dan orang tua dalam mendidik generasi penerus bangsa.
Kepala SMAN 1 Ambalawi Muhammad Badrun menyatakan, sekolah memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk generasi unggul. Namun, peran orang tua tak kalah pentingnya dalam mendukung proses pembelajaran.
Program ini dirancang untuk membuka jalur komunikasi yang lebih intensif antara sekolah dan orang tua, sekaligus memantau secara langsung kegiatan belajar siswa.
“Untuk pertama kalinya, kami melibatkan orang tua siswa dalam kegiatan sekolah, seperti pelaksanaan ujian penilaian akhir semester. Orang tua dapat melihat langsung bagaimana anak-anak mereka mengerjakan ujian, sekaligus memantau aktivitas belajar di sekolah,” ungkap Badrun, Selasa 10 Desember 2024.
Badrun menjelaskan, tujuan utama pelibatan orang tua ini adalah untuk meningkatkan komunikasi antara orang tua dan guru terkait kondisi terkini siswa, baik dalam pembelajaran di kelas maupun kegiatan lainnya, seperti organisasi, olahraga, atau ekstrakurikuler.
Dengan keterlibatan ini, pihak sekolah berharap bisa mendapatkan masukan dan saran dari wali murid demi perbaikan kualitas pendidikan.
“Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan motivasi siswa untuk hadir ke sekolah, memperbaiki sikap dan perilaku mereka, meningkatkan kesiapan belajar, hingga meningkatkan prestasi akademik,” tambahnya.
Melalui keterlibatan orang tua, pihak sekolah juga dapat mempermudah pengawasan terhadap siswa selama jam belajar. Hal ini diyakini akan membantu membentuk karakter siswa yang mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab.
Untuk mendukung keberhasilan program ini, pihak sekolah akan membuat jurnal pribadi siswa, yang berfungsi untuk memantau aktivitas dan perkembangan anak di sekolah. Selain itu, SMAN 1 Ambalawi juga berencana membuat grup WhatsApp antara wali murid dan wali kelas untuk memudahkan komunikasi.
“Dengan jurnal dan grup WhatsApp, orang tua dapat segera mengetahui jika anak mereka tidak hadir di sekolah, tidak mengikuti pelajaran, atau menghadapi kesulitan tertentu. Langkah ini akan membantu sekolah dan orang tua mengontrol dan membimbing anak secara lebih baik,” pungkas Badrun.
*Kahaba-01