Kota Bima, Kahaba.- Kendati hari dan tanggal pelaksanaan Idul Fitri belum dipastikan pemerintah, namun Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Bima telah menentukan sejumlah tempat pelaksanaan Shalat Id. Ketua PHBI Kota Bima, H. Ahmad, S.Ag, yang dihubungi Senin (05/08/2013) sore mengungkapkan, tempat-tempat yang telah ditentukan bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah shalat Id antara lain di Lapangan Merdeka, Lapangan Pahlawan Raba, Lapangan Manggemaci, dan halaman Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bima.
Di Lapangan Merdeka, pelaksanaan shalat Id dipimpin oleh Drs. H. Ramli Ahmad (Imam) dengan khotib H. Ahmad Mahmud, S.Ag. Di Lapangan Pahlawan dipimpin oleh Drs. H. Nurdin Mansur, S.Sos dengan khotib Drs. H. Syahrir, M.Si (Kepala Kemnag Kota Bima).
Kemudian di Lapangan Manggemaci dipimpin oleh H. Arifin, S.Ag, dengan khotib Drs. H. Abdul Jafar. Sedangkan di halaman kantor Pemkot Bima yang bertindak sebagai imam dan khotib adalah H. Ahmad, S.Ag.
Selain tiga tempat tersebut, terang Ketua PHBI, pelaksanaan shalat Id juga dilaksanakan pada sejumlah tempat lainnya. Yakni di lapangan SMPN 3 di Kumbe, Lapangan Sambinae, dan lapangan-lapangan yang ada di masing-masing Kecamatan. “Mudah-mudahan Hari Raya Idul Fitri tahun ini jatuh pada hari yang sama, yakni Kamis tanggal * Agustus nanti. Namun, kita menunggu isbat Kemenag,” ujar Ahmad.
Seperti dilansir Tempo.co.Jakarta, Senin (05/08), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memastikan perayaan lebaran tahun ini dilaksanakan serempak. Lebaran jatuh pada 8 Juli 2013.
“Hilal akan terlihat sama di seluruh Indonesia, sehingga perayaan Lebaran dapat jatuh pada hari yang sama,” kata Deputi Sains Antariksa dan Dirgantara LAPAN, Thomas Djamaluddin.
Menurut Thomas, sabit bulan muda pada 7 Agustus di Sunda Kelapa akan berada pada ketinggian 3 derajat 26 menit. Ketinggian ini berada di atas syarat ketinggian minimal sebesar 2 derajat yang telah disepakati Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Persatuan Islam. “Perhitungan hilal akan sama, Idul Fitri dirayakan serentak,” ujar dia.
Meski tanggal lebaran sudah diprediksi, Thomas mengatakan penentuannya masih menunggu rukyat yang dilakukan pada Rabu petang. Sidang Isbat yang dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali dan dihadiri perwakilan organisasi kemasyarakatan, katanya, akan memutuskan tanggal resmi lebaran.
Muhammadiyah menjalani puasa Ramadan sehari lebih awal ketimbang keputusan Sidang Isbat yang memutuskan awal puasa jatuh pada 10 Juli. Jika lebaran dilaksanakan serentak pada 8 Agustus, Muhammadiyah menjalankan puasa selama 30 hari sementara pemerintah dan Nahdlatul Ulama menjalankan puasa selama 29 hari. [AL]