Kota Bima, Kahaba.- Merasa dirugikan dengan kebijakan Pemerintah Kota Bima dengan peraturan trayek dan jalan satu jalur. Pengusaha dan sopir angkot menggelar aksi protes di depan kantor Walikota Bima, Kamis (1/2) pagi.
Koordinator Aksi Yani dalam orasinya menyampaikan, setelah ada peraturan satu jalur, sopir angkot dirugikan. Dari angkutan penumpang oleh bus antar kota kabupaten di tengah jalan, hingga tidak teraturnya jalur yang dilewati oleh mobil angkot.
“Kami dirugikan dengan kebijakan satu jalur ini,” sorot Yani.
Pihaknya juga menuntut keadilan pada petugas Dinas Perhubungan agar tidak pilih kasih terhadap sopir angkor dan bus. Sebab petugas Dinas Perhubungan hanya melarang supir angkot saja memarkir depan pertokoan. Sedangkan Bus antar kota kabupaten tidak ditegur saat menunggu penumpang. Padahal bus tersebut sesuai aturan, hanya menunggu penumpang di terminal tidak menunggu penumpang di tengah jalan seperti diarea pertokoan.
“Kami minta pemerintah tidak saja memperhatikan pembangunan dan keindahan kota. Tapi jeritan tangis rakyat kecil juga harus diperhatikan. Apa gunanya keindahan kota ini kalau rakyat masih banyak yang sengsara,” tegasnya.
Untuk itu, pada aksi itu pihaknya mendesak pemerintah segera mengatur jalur trayek angkutan umum demi kesejahteraan para pengusaha angkut hingga sopir angkut.
“Kami akan mogok kalau persoalan yang kami sampaikan tidak ditanggapi,” ancamnya.
*Kahaba-05
