Kota Bima, Kahaba.- Wakil Walikota (Wawali) Bima Feri Sofiyan menyampaikan penghargaan dan apresiasi yangs tinggi – tingginya untuk STIE Bima, karena telah menciptakan kelompok masyarakat intelektual dan berkontribusi besar untuk masyarakat dan pemerintah. (Baca. 213 Mahasiswa-Mahasiswi STIE Bima Diwisuda, Firdaus: Jadilah Lilin di Tengah Gelap)
Pernyataan itu diungkapkan Feri saat sambutan pada acara Rapat Senat Terbuka Dalam Rangka Wisuda Sarjana Ekonomi Angkatan XVIII Tahun 2021, yang dihelat di auditorium kampus setempat, Sabtu pagi (25/9).
“Tidak kurang dari 14 ribu mahasiswa dan mahasiswi STIE Bima yang sudah diwisuda dan tersebar di Nusantara. Artinya begitu banyak kontribusi yang sudah diberikan STIE Bima,” ujarnya. (Baca. Sedih, Orang Tua Wakili Anaknya Wisuda di STIE Bima)
Kata Feri, untuk menciptakan masyarakat yang intelektual, dan memiliki khazanah berpikir yang akademis, bukan pekerjaan yang mudah dan gampang. Namun STIE telah berkiprah dan menjawab tantangan zaman.
Namun yang jauh lebih berat juga, yakni bagaimana tetesan keringat dan air mata dari orang tua yang sudah bekerja keras dan mengantarkan anak – anaknya hingga bisa diwisuda seperti hari ini. (Baca. Ini 10 Wisudawan – Wisudawati Terbaik STIE Bima Angkatan XVIII)
“Kami muliakan para pahlawan peradaban yakni orang tua da wali mahasiswa – mahasiswi. Terimakasih telah mengantarkan putra dan putrinya hingga di jenjang sarjana,” ucapnya diikuti riuh tepuk tangan undangan yang hadir.
Menurut pria yang juga Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bima itu, masyarakat Bima semua menyadari bahwa secara budaya, mendidik dan menyekolahkan anak – anak setinggi – tingginya adalah hal yang paling penting. Kendati, secara ekonomi kondisi hidup masih sangat sulit.
Namun, orang tua akan bersusah payah, melakukan apa saja. Yang penting anak – anaknya sebagai amanah dari Allah SWT, bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Meski pun kondisi orang tua seorang buruh harian, petani dan pekerja serabutan, namun faktanya bisa menyekolahkan anaknya di daerah bahkan hingga ke luar daerah.
“Sehingga sekali lagi, saya khusus menyatakan penghormatan untuk semua orang tua yang telah menjadi pahlawan peradaban. Karena kita sadar, tidak ada cara lain untuk memutus mata rantai kemiskinan kecuali pendidikan,” jelasnya.
Apa yang dilakukan ini sambung Feri, tidak akan sia sia. Sebab, sekembalinya para wisudawan dan wisudawati ini di tengah tengah masyarakat, akan berbeda dari kebanyakan. Memiliki pola pikir yang baik, attitude yang baik, dan keberadaannya akan menjadi lilin di tengah kegelapan.
Untuk itu, dirinya mengajak semua civitas akademika STIE Bima, termasuk para wisudawan dan wisudawati untuk bersinergi dengan pemerintah. Diajaknya juga untuk duduk satu meja, mendiskusikan langkah – langkah konstruktif yang perlu dilakukan ke depan, guna mengisi pembangunan di Kota Bima.
Apalagi secara gamblang Ketua STIE Bima sudah menjelaskan, bahwa STIE menjadi 1 di antara 80 perguruan tinggi yang dipercayakan untuk melaksanakan Wiradesa 2021 dan menjadi satu-satunya di NTB.
Namun, kampus tentu saja tidak bisa berjalan parsial, melainkan harus didukung oleh pemerintah, swasta dan seluruh lapisan masyarakat. Sehingga tercipta lapangan kerja baru dan lahir entrepreuner- entrepreuner yang akan membangun Kota Bima yang jauh lebih maju.
*Kahaba-01