Kabupaten Bima, Kahaba.- Sebanyak 12 orang Pengurus Dewan Kesenian Kabupaten Bima (DKB) yang dipimpin Ketua Umum Lukman Matupa, Rabu (1/6) bertemu dan tatap muka dengan Wakil Bupati Bima Dahlan M Noer di ruang kerja Wakil Bupati.
Lukman pada kesempatan tersebut hadir dengan Khusnul Khatimah, Muhammad Akbar, Iyek Faris Alhabsyi, Hajrah, Sudirman Al- Amin, Syahbudin l, Sunardi, Masyithah, Aan Saputra , dan Santuda Abi Hannah.
Kepada Wabup, Lukman menjelaskan, komposisi kepengurusan berdasarkan wilayah Ncuhi dan terdiri dari sejumlah divisi yaitu Devisi Teater dan Sastra, Devisi Tari, Seni Rupa, Devisi Seni Musik, Devisi Sinematografi, Devisi Promosi dan Jasa, Devisi Museum, Pustaka dan Database serta Devisi Punggawa dan Advokasi.
“Kehadiran DKB ditujukan untuk merekonstruksi kembali budaya dan tradisi Bima serta mengembalikan citra budaya Bima,” ujarnya melalui siaran pers yang disampaikan Kasubag Informasi dan Pemberitaan Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bima, Suryadin.
Kata dia, Lembaga ini juga diharapkan akan mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap seni dan budaya, menanamkan pengetahuan, sikap dan keterampilan kepada generasi tentang budaya dan tradisi sebagai karakter itu Labo Dana Mbojo.
Kedepan, DKB diharapkan akan mampu menjadi satu wadah yang menyaring akulturasi budaya global sehingga generasi dapat terus mempertahankan jati diri sebagai Dou Mbojo yang beradab.
Untuk mendukung tujuan ini, Lukman bersama para pengurus telah merancang sejumlah program baik jangka pendek maupun jangka panjang yang akan dilaksanakan antara lain: kolaborasi seni budaya, kemah budaya, pentas seni kolosal dan teater kolosal.
Menanggapi pemaparan para pengurus Dewan Kesenian Kabupaten Bima, Wabup mengatakan, memang perlu ada perhatian dan keberpihakan semua pihak bagi masa depan budaya Bima.
“Pemerintah Daerah pada prinsipnya menyetujui beragam program yang ditawarkan, karena intinya kita berupaya agar jangan sampai jati diri masyarakat Bima hilang,” katanya.
Pemerintah Daerah akan berupaya untuk mendukung semua program yang ada dan diselaraskan dengan event serta kegiatan yang telah direncanakan. Disamping itu, event seni budaya yang digelar harus menjadi wahana promosi budaya.
*Bin/Hum