Kota Bima, Kahaba.- Kondisi kesehatan 55 orang korban sambaran petir warga Lingkungan Ndano Na’e Kelurahan Ntobo Kota Bima mulai membaik. Kendati demikian, para korban masih trauma berada ditanah lapang atau kembali ke ladang atau persawahan. Sementara pihak Dinas Kesehatan (dikes) Kota Bima berencana kembali menggelar pengobatan massal pada korban.
Seperti dilansir media ini sebelumnya, sebanyak 55 warga Ndano Na’e mengalami gangguan pendengaran dan beberapa diantara mengalami luka bakar setelah disambar petir saat sedang bercocok tanam di persawahan sekitar pemukimannya.
Sekretaris Dikes Kota Bima, M. Hasyim, S.Sos kepada Kahaba mengaku kondisi seluruh korban sudah mulai pulih, walaupun sebagian masih ada yang merasakan gangguan pada pedengaran yang bersifat temporer. Begitu pula tujuh korban yang mengalami luka bakar, kondisi kesehatannya sudah mulai membaik setelah dilakukannya pengobatan secara gratis pekan lalu.
Bayaknya warga yang menjadi korban, diakui Hasyim dikarenakan budaya masyarakat Ndano Na’e yang bercocok tanam secara bergotong royong sambil di iringi musik khas Bima.
Hasyim menyebutkan, pemantauan tetap dilakukan oleh petugas medis di lokasi. Setiap saat para petugas memberikan informasi mengenai perkembangan kesehatan para korban.
Kendati untuk saat ini kesehatan para korban telah membaik, namun mereka diakui Hasyim masih mengalami trauma psikologis. Para korban masih enggan untuk berladang atau pergi ke sawah lantaran ketakutan akan terjadinya insiden yang sama seperti kejadian sebelumnya. Apalagi menurut Hasyim, belakangan ini intensitas sambaran petir masih tinggi di wilayah Kota Bima. [BS]