Kota Bima, Kahaba.- Ratusan warga Kelurahan Penatoi menggelar acara doa syukuran atas konsistensinya pemilih yang menginginkan perubahan pada Pilkada Kota Bima tahun 2018, Sabtu (2/6). Syukuran tersebut dibalut dengan sederhana, sembari tetap terus saling memberikan motivasi untuk tidak lengah.
Tim pemenangan pasangan Lutfi – Feri Darussalam mengaku, syukuran kemenangan pasangan Lutfi Feri ini diawali di Kelurahan Penatoi. Kelurahan lain juga akan menyusul dan akan melakukan hal yang sama.
“Kita merayakan syukuran ini karena bersyukur dengan hasil pendataan internal dan sejumlah kajian ilmiah hingga saat ini pasangan Lutfi Feri tetap unggul,” ujarnya.
Pendataan internal dan sejumlah kajian ilmiah ini kata dia, tentu menjadi berita gembira dan harus disyukuri. Perayaan syukuran tersebut pun merupakan bentuk rasa syukur atas konsistensinya pemilih.
Acara syukuran ini juga sekaligus menjadi wadah untuk membangun semangat dan melakukan ikhtiar kembali, agar bisa mempertahankan kemenangan yang sudah di depan mata.
“Syukuran ini tidak mendahului proses dan mendahului takdir. Karena setiap hasil kerja kita yang menggembirakan, harus disyukuri. Bukankah keadaan yang semakin baik itu harus terus disyukuri,” katanya.
Acara tersebut juga menurut Darussalam, menjadi salah satu kiat untuk menjaga konsistensi pemilih. Karena syukuran ini adalah penyatuan hati, berdoa bersama. Kemudian yang terpenting yaitu saling mengingatkan. Agar tetap terus menjaga konsistensi hingga pada hari H nanti.
“Intinya melalui syukuran ini kita akan terus melakukan penguatan-penguatan untuk menjaga waktu yang tersisa ini,” tuturnya.
Kata dia, acara syukuran memang harus diawali di Kelurahan Penatoi. Kenapa di kelurahan menjadi sesuatu yang spesial, karena sejarahnya pada beberapa kali Pilkada langsung, yang mengikuti kontestan Pilkada adalah putra-putra terbaik Penatoi. Maka siapa yang menang di Kelurahan Penatoi, maka dia akan menang pada Pilkada Kota Bima.
Ditanya untuk indikator survei? Darussalam menjelaskan, memang dari awal hasil survei dan kajian ilmiah selalu konsisten. Makanya dari awal tidak ada perubahan yang signifikan hingga pada bulan Mei. Di Kelurahan Penatoi saja presentasenya stabil diangka 70 persen. Sementara presentasi berdasarkan data yang terakhir di Kota Bima sebanyak 52 – 53 persen.
“Kalau dilihat dari trend mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei, angkanya tetap konsisten mulai dari 52 persen sampai 53 persen. Maka kalaupun ada human error hingga pada hari pencoblosan hanya sekitar 5 persen,” paparnya.
Menurut dia, sejak awal warga Kota Bima sudah menentukan pilihan. Pemilih pun masih masih konsisten dengan pilihan awal. Konsistensi pilihan itu pun disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama yang paling dominan yaitu momentum, karena 60 persen lebih warga Kota Bima ini menginginkan adanya perubahan kepemimpinan.
“Variabelnya, orang ingin ada perubahan karena ada kejenuhan. Terlalu lamanya periodisasi kepemimpinan sebelumnya selama 7 tahun membuat orang bosan,” ungkapnya.
Kemudian yang kedua yakni karena faktor bencana banjir. Lalu ada spirit baru di tengah-tengah masyarakat atas kejenuhan dan bencana ini untuk mencoba pemimpin baru.
Momentum ini pun sambugnya, juga diperkuat dengan adanya program-program perubahan yang ditawarkan oleh pasangan Lutfi Feri. Sebab, semua program yang ditawarkan itu hampir tidak ada dilakukan di Kota Bima.
Contoh kecil saja, pelayanan kesehatan yang maksimal, pembukaan lapangan kerja secara terbuka, meningkatkan insentif RT RW guru ngaji dan lain sebagainya.
*Kahaba-01