Kabupaten Bima, Kahaba.- Keluarga HR, pelajar asal Desa Rato Kecamatan Lambu yang dibunuh dengan sadis kemarin malam di Desa Sumi, membantah jika HR berubat jahat dan mencuri. Sebab, HR merupakan pribadi yang tidak tahu apa – apa dan tidak memiliki cacatan buruk dimata masyarakat. (Baca. Pelajar di Lambu Tewas Dimassa)
Irul, paman HR mengelarifikasi isu yang berkembang tentang keponakannya yang dituduh terlibat kejahatan sehingga dibunuh dengan sadis oleh warga. Bantahan ini Irul sampaikan berdasarkan cerita teman korban, AR yang saat kejadian bersama korban.
Awalnya HR pergi bersama AR ke Sape untuk mencukur rambut. Mereka pergi berboncengan menggunakan motor suzuki FU setelah Magrib. Saat pulang dari Sape, tepatnya di cabang menuju pantai Papa Desa Sumi, mereka diteriak pelaku jambret oleh seseorang. Karena kaget mendengar teriakan itu, HR dan AR jatuh dari motor dan melarikan diri.
“Karena takut pada 6 orang warga yang membawa parang, mereka lari. Namun HR ditangkap sekitar 50 meter dari tempatnya jatuh dari motor. Keponakan saya lalu dibacok 6 orang warga yang belum diketahui identitasnya,” ceritanya, Jum’at (03/11).
Kata Irul, sebelum HR dan AR pergi ke Sape. Memang ada kabar mengenai jambret disekitar Pukul 16.00 Wita. Oleh korban penjambretan menelpon keluarganya yang berada di Desa Rato, mengabarkan jika pelaku hambret memakai motor Suzuki FU. Sedangkan HR dan AR saat pergi mencukur rambut, juga menggunakan motor FU.
“Jadi sangat aneh, kejadian jambret pukul 16.00 Wita. Sedangkan HR dan AR pergi ke Sape setelah magrib. Jadi, tidak mungkin mereka pelakunya. HR bukan pelaku kejahatan, tapi korban pembunuhan,” tegasnya.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada polisi mengusut tuntas kasus tersebut. Karena HR dan AR bukan pelaku jambret seperti yang dituduh dan disebarkan di media sosial.
*Kahaba-05