Kabar Bima

Tahun Depan, Inovasi Tenun Renda dan Pengemasan Bawang Goreng Akan Dimaksimalkan di Kecamatan Belo

238
×

Tahun Depan, Inovasi Tenun Renda dan Pengemasan Bawang Goreng Akan Dimaksimalkan di Kecamatan Belo

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Memaksimalkan usaha produktif Masyarakat dengan menggunakan Alokasi Dana Desa di wilayah Kecamatan Belo, Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Belo mengunjungi beberapa lokasi produksi tenun dan persiapan kelompok usaha bawang goreng kemasan.

Tahun Depan, Inovasi Tenun Renda dan Pengemasan Bawang Goreng Akan Dimaksimalkan di Kecamatan Belo - Kabar Harian Bima
Tim Pelaksana Inovasi Desa Kecamatan Belo saat berpose dengan warga setempat. Foto: Ist

Ketua TPID Kecamatan Belo Syahrimin menjelaskan, potensi tenun Renda dan bawang merah cukup besar di wilayah Belo. Hanya saja potensi tersebut belum diinovasi secara maksimal.

Tahun Depan, Inovasi Tenun Renda dan Pengemasan Bawang Goreng Akan Dimaksimalkan di Kecamatan Belo - Kabar Harian Bima

“Untuk itu, kami mengundang Konsultan P2KTD Kabupaten Bima bidang wirausaha untuk memastikan potensi ini dapat didampingi hingga menghasilkan produk inovasi,” jelasnya saat menyampaikan rilis ke media ini, kemarin.

Konsultan Penyedia Peningkatan Kapasitas Tekhnis Desa (P2KTD) Bidang Wirausaha Kabupaten Bima Julhaidin mengakui, ada potensi yang dapat dikembangkan untuk menghasilkan produk lain dari kain tenun yang ditenun oleh Ibu-ibu di Desa Renda.

“Tenun Renda memiliki motif seni yang cukup tinggi, dapat dikreasikan menjadi tas, syal, pakaian, album foto dan yang lainnya. Tinggal kita latih beberapa warga untuk itu dengan mendatangkan mentor,” paparnya.

Sama seperti pengemasan bawang goreng yang rencana akan diolah dan dikerjakan di Desa Lido Kecamatan Belo. Potensi bawang merah melimpah namun belum diinovasi menjadi bawang goreng kemasan dengan harga jual yang bagus.

“Bawang merah di Belo melimpah, ini harus dilihat sebagai peluang inovasi dengan menjadikannya bawang goreng yang sudah dikemas dan tahun depan insyaallah siap pasar,” jelasnya.

Ia menambahkan, pengembangan potensi desa harus terus didorong untuk memaksimalkan pemanfaatan dana desa yang lebih optimal, dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa itu. Orientasi pengelolaan dana desa ke Wirausaha menjadi prioritas tahun 2019. Tak heran, bila saat ini, TPID setiap kecamatan memaksimalkan pengawalan Kartu Komitmen untuk dilaksanakan sebagai bentuk program replikasi peningkatan nilai tambah produk usaha dan potensi inovasi di Desa.

*Kahaba-01