Kahaba, Kota Bima.- Peragaan busana waria yang dilaksanakan di Cafe Falcao mendapat banyak kecaman. Dampaknya, yang berada di Kawasan Soncotengge Amahami Kelurahan Dara itu disegel Pemkot Bima, Jumat 20 Januari 2023 sekitar pukul 09.00 Wita. (Baca. Peragaan Busana Waria Coreng Harkat Martabat Dana Mbojo, FUI Bima Bakal Lapor Polisi)
Penyegelan tersebut juga dibantu aparat gabungan TNI dan Satpol PP. Terlihat hadir juga Camat Rasanae Barat, Suharni, Kepala Bakesbangpol Muhammad Hasyim, Kasatpol PP M Nor Majid dan Kasat Intelkam Polres Bima Kota. (Baca. Peragaan Busana Waria di Kota Bima Viral, Pemilik Cafe Dipanggil)
Camat Rasbar Suharni saat memimpin apel gabungan mengatakan, Pemkot melalui Camat melakukan penyegelan Cafe Falcao dibantu TNI Polri dan Satpol PP. Penyegelan ini sebagai bentuk tindakan tegas pemerintah atas dilaksanakannya kegiatan LGBT.
“Ini sebagai pembelajaran bagi cafe-cafe dan tempat hiburan yang lain agar tidak melaksanakan kegiatan yang mengganggu kenyamanan dan kamtibmas,” tegasnya.
Selain itu, dirinya meminta agar para pemilik cafe di Kota Bima berkoordinasi dengan pemerintah sebelum membuat kegiatan hiburan dan semacamnya, sehingga keamanan wilayah dapat terjamin.
Di tempat yang sama, Kepala Kesbangpol Kota Bima Muhammad Hasyim mengatakan, tindakan tegas diambil sebagai tindak lanjut rapat koordinasi yang sebelumnya digelar.
“Iya betul, kami lakukan penyegelan sementara,” ujarnya.
Pemerintah Kota Bima telah mengklarifikasi beberapa pihak, termasuk pemilik Cafe Falcao terkait video beragaan busana waria yang viral. Hasilnya, pemilik cafe mengetahui jika acara yang digelar merupakan perayaannya ulang tahun seorang pemilik salon.
“Tapi saat acara, ada aktivitas peragaan busana waria dengan pakaian sangat seksi,” ungkapnya.
Hasyim menegaskan, penyegelan telah dikoordinasikan dengan pihak terkait, termasuk dengan pemilik cafe.
Pemilik Cafe Falcao, M Yanuar menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Dirinya khilaf mengizinkan kegiatan kaum waria tersebut.
“Sebenarnya acara permohonan izin ulang tahun, tapi ada diselipkan acara game show,” tuturnya.
Yanuar telah berinisiatif meminta maaf agar tidak terjadi gejolak. Ia juga sudah ke pihak DPMPTS terkait perizinan dan sudah ke kantor polisi membuat surat pernyataan.
“Untuk sementara penyegelan ini kami terima, hanya saja jangan sampai mematikan usaha kami,” tandasnya.
*Kahaba-01
