Kota Bima, Kahaba.- Kondisi cuaca di wilayah Bima dan Dompu saat ini terpantau cukup signifikan, yaitu cenderung berawan tebal hingga hujan ringan pada pagi hingga siang hari. Terjadi hujan dengan intensitas yang bervariasi dari ringan hingga lebat pada siang sampai sore hari, dan berawan-hujan ringan pada malam hingga dini hari.
Kepala BMKG Bima Topan Primadi menjelaskan, kondisi ini masih dalam kategori wajar, mengingat saat ini wilayah Bima dan Dompu masih dalam periode musim hujan.
“Dampak dari kondisi cuaca tersebut menyebabkan adanya bencana banjir di beberapa wilayah seperti di Kecamatan Madapangga, Dompu dan Woja,” ujarnya melalui siaran pers, Senin 6 Februari 2023.
Apakah kondisi cuaca signifikan ini masih akan terus berlanjut di wilayah Bima dan Dompu, atau cenderung cerah berawan? Topan menguraikan analisis kondisi dinamika atmosfer dan prediksi cuaca untuk 3 hari ke depan yaitu tanggal 6 hingga 8 Februari 2023.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil monitoring TCWC Jakarta pada tanggal 5 Februari 2023, terpantau adanya bibit Siklon Tropis di Samudera Hindia Selatan Nusa Tenggara Barat, yaitu tepatnya di sekitar 12.2°LS 118.3°BT memiliki kecepatan angin mencapai maksimum 20 knot, tekanan udara minimum 1002.8 mb dan bergerak kearah Tenggara. Dalam 24 jam ke depan, potensi untuk tumbuh menjadi Siklon Tropis masih dalam kategori rendah.
“Keberadaan bibit siklon ini biasanya akan memberikan dampak secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca termasuk di wilayah Bima dan Dompu, yaitu mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan serta gelombang tinggi,” katanya.
Analisis dinamika atmosfer lainnya terang Topan, menunjukkan saat ini terdapat gelombang atmosfer MJO (Madden Julian Oscilation) yang aktif dan berada pada fase 3, dimana gelombang atmosfer ini membawa massa udara basah ke wilayah Indonesia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan termasuk wilayah Bima dan Dompu.
Adanya bibit Siklon Tropis yang terbentuk menyebabkan pembentukan daerah pertemuan massa udara (konvergensi) disekitar wilayah Bima dan Dompu. Pola konvergensi ini menyebabkan massa udara basah terkonsentrasi di sekitar wilayah Bima dan Dompu sehingga pertumbuhan awan hujan menjadi lebih signifikan.
“Kondisi kelembapan udara juga terpantau basah berkisar antara 80-90 persen pada lapisan permukaan hingga 500 hpa, sehingga cukup mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangan awan hujan di wilayah Bima dan Dompu,” urainya.
Berdasarkan analisis tersebut sambungnya, dipredikasi kondisi cuaca wilayah Bima dan Dompu pada tanggal 6 hingga 8 Februari 2023 masih cukup signifikan, dimana pada pagi hingga siang hari kondisi cuaca adalah berawan hingga hujan ringan. Pada siang hingga sore hari terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dapat disertai Kilat/petir. Pada Malam hingga dini hari berawan hingga hujan ringan.
“Potensi adanya angin kencang yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung singkat perlu untuk di waspadai dalam 3 hari ke depan, terutama pada siang hingga sore hari,” ungkapnya.
Kata dia, angin umumnya bergerak dari arah Barat Laut hingga Timur dengan kecepatan angin berkisar antara 20-30 km/jam dan kecepatan angin maksimum dapat mencapai hingga 40 km/jam.
Kondisi tinggi Gelombang di prediksi berkisar antara 1.25-2.5 meter untuk Perairan Utara Bima dan Pelabuhan Bima, 2.5 – 4.0 meter untuk Perairan selatan Bima dan Dompu, serta 4.0 – 6.0 meter untuk perairan Samudera Hindia Selatan NTB.
Untuk itu, masyarakat perlu mewaspadai tinggi gelombang pada periode tersebut terutama yang beraktivitas di sekitar wilayah Pesisir. Masyarakat juga diimbau untuk perlu mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
*Kahaba-01
