Kabupaten Bima, Kahaba.- Saat ini musim kemarau tengah melanda wilayah Bima dan Dompu. Puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus tahun 2019.
Forecaster BMKG Bima Andini Ganiswari menyatakan, pantauan ENSO bulan Agustus tahun ini, kemarau panjang di wilayah Indonesia khususnya wilayah Bima–Dompu berada pada kondisi El Nino (Lemah).
Kondisi seperti ini yang menyebabkan proses penguapan akan sulit terjadi dan berdampak pembentukan awan hujan menjadi berkurang, sehingga kondisi tersebut dapat mengurangi durasi terjadinya hujan di wilayah Bima dan Dompu.
Dengan demikian, kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga awal bulan Oktober 2019 dan menyebabkan awal musim hujan mundur 10 hingga 30 hari dari normal.
“Musim hujan akan diperkirakan awal November 2019, dan ini terjadi disebagian besar wilayah Indonesia termasuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB),” ungkap Andini, Selasa (3/9).
Diakui Andini, dengan masuknya periode puncak musim kemarau di wilayah Bima dan Dompu, masyarakat diimbau dan berhati – hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan, seperti kekeringan, kekurangan ketersediaan air bersih dan potensi kebakaran lahan di sebagian besar wilayah Bima dan Dompu.
“Kekeringan ini akan sangat berpengaruh pada kebutuhan masyarakat, terutama yang dijaga adalah kebakaran hutan,” ingatnya.
*Kahaba-07
