Kota Bima, Kahaba.- Aksi penyerangan warga Kelurahan Nae Kamis siang (28/1) dibantah Ketua Karang Kelurahan Dodu, Imam. Dirinya menegaskan penyerangan tersebut bukan dilakukan warga Kelurahan Dodu. (Baca. Warga Nae Diserang Warga Dodu, Polisi Siaga Sepanjang Jalan Seroja)
Imam menyampaikan, penyerangan oleh warga Dodu seperti keterangan pihak kepolisian dalam pemberitaan beberapa media, tidak benar. Karena tepat kejadian itu, warga Dodu beraktivitas seperti biasa seperti pergi ke gunung dan sawah. Yang PNS, karyawan dan pedagang bekerja sesuai profesi masing-masing. (Baca. Terduga Pencuri di Kelurahan Nae Tewas Dimassa)
“Tidak ada aktivitas pengumpulan massa tadi, yang jelas bukan orang Dodu yang melakukan penyerangan tadi,” tegasnya.
Warga Dodu saat sekarang kata Imam, cukup trauma dengan kejadian yang menimpa almarhum HR karena meninggal dihakimi massa. (Baca. Polisi Ungkap Kronologi Tewasnya Terduga Pencuri di Kelurahan Nae)
Terhadap peristiwa itu, tidak mungkin menimbulkan masalah baru, apalagi melakukan penyerangan terhadap warga Kelurahan Nae.
Agar masalah tersebut tidak berlanjut menurutnya, Pemerintah Kota Bima melalui harus segera menindaklanjuti persoalan itu agar tidak semakin besar. (Baca. Warga Dodu Meninggal Dimassa, Orang Tua Korban Lapor Polisi)
“HR memang tinggal di Dodu, ibunya orang Dodu dan bapaknya orang Sebali Kelurahan Kumbe, tapi kami warga Dodu tidak melakukan penyerangan,” ujarnya.
Ditanya apakah yang melakukan penyerangan tadi adalah keluarga dari HR di Sebali, Imam mengaku tidak tahu pasti. Karena dirinya tidak melihat siapa yang pergi menyerang warga Kelurahan Nae.
*Kahaba-05