Mataram, Kahaba.- Pemilik CV NJ inisial NW buka-bukaan siapa saja oknum kerabat pejabat tinggi di Kota Bima yang menampung aliran dana dari hasil pekerjaan proyek Rehab Rekon (RR) pasca banjir senilai Rp166 miliar dan APBD murni di PUPR selama tahun 2018-2021.
Perlu diketahui, NW mengerjakan dua item proyek yakni paket jalan lingkungan Oi Fo’o BPBD senilai Rp 5,3 miliar dan paket jaringan air bersih di PUPR senilai Rp571 juta.
Saat dihubungi para pekerja media Kamis (13/10) NW mengaku ia kemarin diperiksa selama 9 jam. Materi yang ditanya oleh penyidik seputar kegiatan perusahaannya.
“Ada 100 lebih pertanyaan, ditanya detail, saya juga buka-bukaan,” ungkapnya.
Pada kesempatan pemeriksaan NW juga menyerahkan rekening koran CV dan rekening pribadi, untuk diketahui uang yang keluar masuk.
“Saya juga ditanya hubungan dengan kerabat pejabat tinggi inisial MM dan pejabat tinggi dan istrinya tersebut,” terangnya.
NW menegaskan bahwa dua paket proyek itu bukan miliknya, tapi milik kerabat pejabat tinggi inisial MM tersebut. Anggaran dari hasil dua proyek itu tidak masuk kantong pribadinya, tapi diserahkan kepada dua orang yang berperan penting dalam pelaksanaan 15 paket jumbo sebagaimana pengaduan elemen masyarakat di KPK.
“Khusus untuk pencairan uang muka proyek jalan Oi Fo’o 1 kebetulan keluar bareng bersama uang muka CV. ZB langsung didampingi RS. Kemudian RS menelpon MM uang disetor kemana, MM langsung mengarahkan ke salah satu bank dan ketemu dengan ibu T, salah satu pegawai bank,” bebernya.
Diakuinya pula, uang muka proyek air bersih di PUPR, langsung diberikan ke oknum inisial E salah satu anak buah MM, yang kebetulan oknum E ini yang tangani empat paket proyek air bersih di PUPR.
Sedangkan uang termin 1 proyek jalan Oi Fo’o 1 senilai Rp 1,3 Miliar kontraktor NW langsung setor ke rekening pribadi RS di salah satu bank. Saat itu W langsung didampingi RS.
Termin terakhir proyek jalan Oi Fo’o 1, pihak MM langsung perintah semua uang itu untuk dibayar penyewaan alat berat di salah satu pengusaha Bima AS alias C.
Anehnya, termin terakhir proyek air bersih di PUPR, uang tidak masuk di rekening asli di perusahaan NW di salah satu bank. Salah satu oknum pegawai PUPR, membuka rekening baru atas nama perusahannya tanpa sepengetahuannya
“Kayaknya uangnya masuk di rekening bodong itu. Memang kalo Bank Garansi proyek itu, saya tanda tangan sendiri dan juga saya sendiri pernah kerjakan proyek PL di PUPR senilai 100 juta. Tapi fee 10 persen proyek itu, saya langsung kasih ke MM,” ungkapnya.
*Kahaba-01