Kabupaten Bima, Kahaba.- Banyak cara yang dilakukan pasangan calon Kepala Daerah untuk menambah arus dukungan rakyat, salah satu yang sangat efektif yakni menawarkan teken kontrak politik.
Seperti yang dilakukan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri-Dahlan M. Noer (DINDA), guna mendapat simpati rakyat dan menambah pundi – pundi dukungan, terus menandatangani kontrak politik dengan rakyat.
Tidak hanya rakyat disejumlah Desa seperti Desa Ntoke, Lewintana warga Desa Campa Kecamatan Madapangga dan Persatuan Wanita Mandiri (Pewari) Kecamatan Madapangga pun terlihat antusias dengan tawaran tersebut.
Seperti yang terlihat saat kampanye di Kecamatan Madapangga, Selasa (20/10) DINDA meneken kontrak politik dihadapan belasan ribu rakyat Kecamatan setempat.
Penanggungjawab penandatanganan kontrak politik Desa Campa, Ismail Yunus mengatakan, dalam kontrak poltik itu ada 4 item yang menjadi kesepakatan jika pasangan DINDA terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bipati Bima.
Pertama, aspal lanjut jalan raya dari Cabang Desa Woro hingga Desa Campa, serta aspal semua gang di RT 01 hingga menuju lapangan sepakbola Desa Campa, memperjuangkan adanya pembangunan Tower Telkomsel, pembangunan Dam Piri Rida dan pembangunan jembatan dan jalan tani So Tolo Ba’a. “Untuk pasangan DINDA, kami sanggupi suara hingga 80 persen,” janjinya, Selasa (20/10).
Sementara teken kontrak politik dengan Pewari Kecamatan Madapangga, juga terdapat ada 3 item kesepakatan. Masing-masing, memberi bantuan kepada pengusaha bakulan dan kios bagi anggota Pewari, memberi pelatihan keterampilan menjahit kepada anggota Pewari dan memberi bantuan sarana dan prasarana koperasi Pewari Kecamatan Madapangga.
“Kami juga berjanji akan memberikan suara untuk pasangan DINDA sebanyak 80 persen,” ujar penanggungjawab kontrak politik Pewari Ica Maman.
Pada kesempatan itu, Ketua Tim relawan Kecamatan Madapangga Mustafa dalam sambutannya memaparkan, pasangan DINDA merupakan figur yang pantas dipilih. Dinda yang merupakan istri mendiang Bupati Bima dua periode, tentu memiliki banyak pengalaman untuk membangun Daerah ini.
“Kita tidak boleh melupakan jasa Almarhum suaminya, ketika memimpin Kabupaten Bima ini dan membangun daerah kita,”ungkapnya.
Kata dia, Pemilukada Kabupaten Bima menjadi merupakan sejarah baru, karena salah satu kontestannya seorang perempuan yang berani dan tangguh untuk bersaing menjadi kepala daerah. “Siapa yang masih ragu atas kemampuan Dinda. Ini perempuan yang punya hati, memikirkan dan peduli dengan masalah rakyat,” ujarnya berapi-api.
Ia pun meminta kepada seluruh rakyat Madapangga, agar menjaga silidaritas simpatisan pasangan Nomor 4 itu. Jangan menukar pilihan dengan sehelai sarung. “Saya minta masyarakat Madapangga harus memenangkan Pasangan DINDA. Kuatkan diri kita dengan berbagai godaan lain,” himbaunya.
Pada kesempatan rapat terbatas itu, Hj. Indah Damayanti Putri mengaku sanggat bangga dan terharu dengan antusiasnya masyarakat Madapangga. Terlihat semangat warga Madapangga mulai dari penjemputan diperbatasan di Kecamatan Bolo hingga di lapangan ini.
“Kami begitu terharu. Tapi saya minta, sesuai Visi-Misi kami, Tim dan simpatisan harus ramah. Tugas kita mencari kawan bukan lawan,” tegasnya.
Berdasarkan keterangan pihak Kepolisian lanjutnya, Kabupaten Bima masuk zona tidak aman. Karena sering terjadi konfik antara Desa maupun masyarakat setempat. “Mulai hari ini, saya mengajak tim dan simpatisan saya agar bersikap Ramah. Kita sama-sama membangun daerah ini dengan keramahan,” ajaknya.
Ia juga mengatakan, semua program Almarhum Dae Ferry (Mantan Suaminya) yang belum dituntaskan akan diselesaikan. Karena itu, ia meminta masyarakat harus memenangkan pasangan DINDA. “Saya dan pak Dahlan sudah sepakat. Semua program Dae Ferry yang tertunda akan dilanjutkan. Semua ini sesuai permintaan masyarakat sendiri,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Hj. Indah Damayanti Putri menghimbau kepada seluruh massa pendukungnya di Kecamatan Madapangga untuk tidak terlalu euforia dan menggunakan atribut pasangan saat menyambut Kampanye Bersama, Kamis (22/10) mendatang, karena akan melanggar hasil kesepakatan bersama
“Pendukung boleh menyambut dipinggir jalan saat Kampanye bersama 4 pasangan itu digelar. Tapi, jangan sekali-sekali memakai baju atribut pasangan DINDA atau sejenisnya,” ingatnya.
Sebagai masyarakat yang cerdas tambahnya, pendukung DINDA harus mematuhi aturan yang berlaku dan menjadi contoh pendukung yang baik, demi kelancaran Kampanye yang berintegritas, aman dan damai.
“Selain itu kita juga jangan pernah terpancing dengan segala isu yang bisa memecah belah sesama pendukung. Kita harus sabar, yakin kesabaran akan menghasilkan buah yang manis,” tambahnya.
*Noval