Kota Bima, Kahaba.- Elemen pemuda di Kelurahan Kodo angkat bicara soal keberadaan Perusahaan Tukad Mas. Karena menilai terlalu banyak masalah yang ditimbulkan akibat aktivitas ilegal perusahaan itu di Kelurahan Kodo, karang taruna setempat meminta agar Tukad Mas dipindahkan ke tempat lain. (Baca. Aktivitas Pengolahan Tukad Mas Sekarang, Ilegal)
Ketua Karang Taruna Kelurahan Kodo Aris Munandar menjelaskan, selama ini pemuda di Kelurahan Kodo – sebagai lokasi aktivitas pengolahan ilegal itu – tidak pernah dimintai komentar soal aktivitas Tukad Mas yang acapkali meresahkan. (Baca. Ilegal dan Masuk Tindak Pidana, Aktivitas Tukad Mas Harus Ditertibkan)
Karena yang selama ini dirinya perhatikan, orang lebih banyak menyorot soal Tukad Mas yang tidak mengantongi izin. Namun tidak melihat dampak yang harus dirasakan langsung oleh warga di sekitar area pengolahan hasil tambang itu. (Baca. Rupanya Dari Dulu Tukad Mas Tidak Punya Izin, ESDM NTB Minta Aktivitas Dihentikan)
“Keberadaan Tukad Mas ini banyak menimbulkan gejolak. Orang juga tidak melihat apa yang sebenarnya terjadi di Kodo. Padahal sesungguhnya, dampak yang harus kami rasakan juga banyak,” katanya kepada media ini, Senin malam (19/8). (Baca. Penambangan Tukad Mas Makin Meluas, Manfaat untuk Warga dan Daerah Apa?)
Aris membeberkan sejumlah dampak yang harus diterima langsung warga setempat seperti, lahan pertanian yang semakin tergerus begitu besar, dan ini akan menjadi ancaman. Kemudian pembalakan hutan akibat penambangan liar, yang hasilnya tentu akan dijual kepada Tukad Mas. Lalu yang juga meresahkan dan dikeluahkan warga yakni polusi udara. (Baca. Tukad Mas Akan Dilapor ke Polda NTB, Pemerintah Dikritik Tidak Punya Nyali)
“Akibat polusi udara, keluhan masyarakat banyak. Jika ingin melihat itu, setelah aktivitas pengolahan selesai, bagaimana debu memenuhi atap dan emperan rumah warga. Itu terjadi hingga di wilayah pemukiman warga,” ungkapnya. (Baca. Penambangan Oleh Tukad Mas Tidak Kantongi Izin, Erosi dan Longsor Jadi Ancaman)
Dampak – dampak seperti ini mestinya menurut Aris, harus diperhatikan oleh pemerintah. namun selama ini diabaikan. Karena jika aktivitas ini terus dibiarkan, tak ada kehidupan yang semakin baik untuk warga Kelurahan Kodo. (Baca. Tukad Mas Bantah Gali Gunung di Lampe, Tapi Jika Butuh Ambil, Meski Langgar Aturan)
Masalah lain lagi kata pemuda yang juga Ketua Forum Karang Taruna Kecamatan Rasanae Timur itu, Tukad Mas tidak masuk dalam wilayah penambangan seperti tertuang dalam RTRW. Maka perlu dipikirkan oleh pemerintah, agar secepatnya memindahkan saja Tukad Mas ke lokasi yang sudah diatur pemerintah dalam RTRW. (Baca. Polres Lidik Aktivitas Ilegal Tukad Mas)
“Pemerintah jangan merubah RTRW nya, tapi pindahkan Tukad Mas ke lokasi lain. Agar kami di Kodo juga bisa hidup tanpa ancaman bencana,” inginnya. (Baca. Bos Tukad Mas Diperiksa Polisi)
Karena dalam RTRW disebutkan bahwa di sekitar wilayah Kelurahan Kodo masuk kawasan pertanian tambah Aris, pemerintah diharapkan agar bisa membangun kawasan itu untuk pengembangan sektor pertanian. (Baca. Pembunuh Tersadis Itu Masalah Lingkungan, Pemerintah dan Tukad Mas Harus Pikirkan Itu)
“Makanya kita sebagai pemuda Kelurahan Kodo memohon kepada pemerintah, agar dipindah saja Tukad Mas. Karena banyak masalah dan yang dilanggar oleh tukad, termasuk tidak pernah memberikan kontribusi untuk PAD,” ungkapnya lagi. (Baca. Doktor Ridwan: Tukad Mas Melakukan Pelanggaran Dengan Sempurna)
*Kahaba-01