Citizen Journalism, Kahaba.- Tanpa terasa kita sudah berpisah dengan bulan Ramadhan dan masuk pada bulan Syawal di tahun 2012 atau tahun 1433 kalender Hijriah. Beraneka ragam kegiatan dan aktivitas dilakukan oleh masyarakat di seantero Nusantara. Mulai dari kegiatan yang sifatnya ritual budaya hingga kegiatan modern. Ada yang melakukan pawai keliling hingga menghabiskan waktu di pusat-pusat perbelanjaan dalam menyambut hari raya.
Pada hari-hari terakhir bulan ramadhan di NTB ramai pasar-pasar tumpah menghiasi sisi-sisi jalan utama, mulai dari Ampenan hingga Bima. Lampu-lampu jalan bersinaran menghiasi perjalanan orang-orang yang melakukan perjalanan hilir mudik. Semuanya berlangsung hingga gema takbir menghiasi seluruh penjuru menandakan kemenangan bagi ummat muslim yang telah berpuasa selama sebulan penuh.
Kemeriahan tak hanya berhenti sampai pada saat hari raya. Selain kegiatan silaturahim kunjung mengunjungi keluarga di beberapa daerah orang-orang sibuk mengisi waktu liburan yang dimiliki dengan mengunjungi objek-objek wisata yang ada. Semuanya tumpah ruah dengan canda dan tawa selepas hari raya.
Namun, hal yang berbeda terjadi di Lombok. Jika kebanyakan orang telah mulai untuk mengisi kegiatan langsung setelah hari raya, masyarakat Lombok justru terilhami untuk terlebih dahulu melaksanakan puasa syawal selama enam hari setelah hari raya. masyarakat Lombok mulai ramai pada hari ketujuh selepas hari raya idul fitri dengan melaksanakan lebaran kedua yang dikenal dengan istilah Lebaran Ketupat.
Seperti di kebanyakan tempat, biasanya pada hari lebaran akan disediakan ketupat lontong sebagai sajian yang umum dihidangkan. Di Lombok pun ketupat menjadi sajian yang dihidangkan pada lebaran kedua ini. Uniknya lebaran kedua ini berkesan lebih meriah dibandingkan lebaran yang pertama pada 1 syawal. Pada lebaran ketupat ini orang-orang mulai saling berkunjung dan berbagi makanan. Di rumah-rumah Hidangan ketupat yang disajikan dengan kuliner wajib Lombok pelecing dan juga ayam taliwang ditambah dengan opor ayam dan juga berbagai sajian lain yang menggugah selera menemani anda dalam menikmati ketupat lontong.
Di jalan-jalan orang-orang mulai tumpah ruah dan berkunjung ke objek-objek wisata. Di Mataram misalnya, dapat dipastikan sepanjang jalan akan penuh sesak dengan wisatawan local yang berkunjung disepanjang pesisir pantai Ampenan hingga Senggigi. Jalan utama menjadi ramai dan padat dengan kendaraan yang pergi melancong mulai dari Lombok Timur hingga Lombok Barat. Kemacetan adalah hal yang biasa pada hari lebaran ketupat.
Satu hal yang perlu anda siapkan saat anda berkunjung ke Lombok saat lebaran ketupat. Yaitu perut yang kosong, karena ke mana pun anda pergi berkunjung anda akan mendapatkan tawaran menikmati santapan hidangan ketupat hingga anda kenyang. Semakin banyak anda berkunjung ke rumah-rumah sanak family, teman sejawat atau sekedar rekan kerja anda akan mendapatkan sambutan yang ramah dan tentu saja sajian baru khas lebaran ketupat.
Oleh karena itu lebaran ketupat pun menjadi daya tarik tersendiri di pulau Lombok, banyak wisatawan baik local maupun mancanegara sengaja menyempatkan diri untuk menyaksikan hasil budaya yang telah berasimilasi dengan nilai-nilai keIslaman di masyarakat Lombok. Mau? [Syarif Almubarak – Kota Bima]