Kabupaten Bima, Kahaba.- Komisi I dan II DPRD Kabupaten Bima awalnya paling getol menyuarakan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut persoalan PT Sanggar Agro Karya Persada dengan warga. (Baca. Penundaan Pansus Dinilai Tanpa Dasar)
Kini, dua komisi itu tak bersuara lagi tanpa sorotan seperti dulu. Sikap diamnya Komisi I dan II ini dipertanyakan Anggota Dewan lainnya, Edy Muhlis dan Ahmad.
Menurut Edy, jajaran Komisi I dan II sudah melempem dan tak bernyali lagi menyuarakan pembentukan Pansus. Apalagi, beberapa hari lalu penanaman perdana Kayu Putih milik PT Sanggar Agro dihadiri Bupati Bima. (Baca. Paripurna Alot, Dua Pansus Gagal Dibentuk)
“Kok sekarang malah pura-pura diam. Ini bukan pertayaan saya saja tetapi pertayaan publik pada komisi dewan yang membidangi itu,” kritik Duta Nasdem ini.
Jajaran Eksekutif dan PT SA juga tak luput dari kritikan Edy. Dia mempertanyakan sejauhmana konstribusi PT Sanggar Agro untuk masyarakat maupun pemerintah. Sebab, selama ini tidak ada koordinasi dari Ekekutif maupun PT Sanggar Agro terkait rencana invetasi tersebut. (Baca. Paripurna Bentuk Pansus, Hanya Dagelan Politik)
“Tidak ada yang salah dengan masuknya investasi, tetapi jangan pula kita kemudian menerima masuknya investasi tanpa melihat sejauhmana konstirbusinya bagi daerah dan rakyat,” ujarnya.
Sorotan juga disampaikan Ahmad, Anggota Dewan dari PDI Perjuangan. Secara pribadi Ahmad sepakat dan mendorong agar pansus PT Sanggar Agro dan Bibit Bawang dibentuk. (Baca. Ada “Papa Minta Jatah”, Dibalik Pansus Sanggar Agro)
Sebab menurutnya, masalah yang disampaikan masyarakat terkait keberadaan PT Sanggar wajib ditindaklanjuti agar semuanya jelas dengan pembentukan Pansus.
“Saya juga mempertanyakan komitmen teman-teman dari Komisi dan II yang menyuarakan pembentukan Pansus ini kemarin kok sudah tidak bersuara lagi,” tandasnya.
*Abu