Kota Bima, Kahaba.- Lounching dan Bedah Buku karya penulis Hazairin di Aula Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima, Jumat (8/3) juga dihadiri Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI H Anwar Usman. Buku itu berjudul “Nurani Keadilan: Refleksi Diri dan Keberagaman”.
Hadir juga Wakil Bupati Bima H Dahlan M Noor, Asisten II Setda Kota Bima Alwi Yasin, beberapa kepala Dinas Lingkup Kota Bima, Dosen STISIP, OKP, mahasiswa dan masyarakat.
Ketua STISIP Mbojo Bima Muklis Ishaka dalam sambutanya menyampaikan, lounching dan bedah buku tersebut akan memberikan outcome yang baik untuk kegiatan selanjutnya, juga dapat menjembatani dunia pendidikan tinggi dengan penyelenggaraan pemerintahan. Baik pemerintah pusat maupun daerah, dalam menyikapi kebutuhan pengembangan PTS di Bima.
“Bima merupakan daerah yang terlebih dahulu membuka pendidikan tinggi di Pulau Sumbawa, hanya saja sampai sekarang belum ada PTS yang berstatus Universitas,” ungkapnya.
Menurut Mukhlis, Bima sangat berbeda dengan Sumbawa Barat yang sudah memiliki universitas, walaupun masih berstatus swasta. Tentu hal tersebut menunjukan kalau Bima terlihat lamban dalam meningkatkan status PTS yang ada.
Untuk mewujudkan impian Bima memiliki universitas, tentu harus disediakan infrastruktur kampus yang memadai. Bantuan kepada Ketua MK untuk menjebatani dalam memperoleh program dan anggaran pun sangat diharapkan.
“Kami juga sangat berharap bantuan kucuran dana dari Pemerintah Kota dan Kabupaten Bima, karena sudah 2 periode Pemerintah Kabupaten Bima tidak pernah membantu STISIP,” ungkapnya.
di tempat yang sma, penulis buku Hazairin AR saat menyampaikan sambutan mengatakan, dalam buku tulisannya terdapat 4 BAB. Diantaranya ada tentang Akal Sehat Demokrasi, Moral Agama, Dinamika Pembangunan NTB dan Arah Baru Pembangunan Kabupaten Bima, Mbojo.
“Inti dari lounching dan bedah buku ini untuk mengajak semua pihak agar memiliki karakter yang beramanah, menyampaikan kebenaran, cerdas berdiplomasi,” tuturnya.
Tulisan ini diakuinya merupakan refleksi diri yang dikonstruksi dari kombinasi dengan petualangan hidup, percakapan batin. Kemudian, perenungan mendalam penulis sebagai seorang anak manusia yang pernah terlibat dalam aktifitas pergerakan moral dan sosial sejak era kemahasiswaan di tahun 1994 hingga tahun 2004
Pada kesempatan yang sama, Asisten II Setda Kota Bima Alwi Yasin menyampaikan, berbicara buku itu berbicara literasi. Kota yang cerdas adalah kota yang memiliki literasi yang memadai dengan memiliki orang-orang yang cerdas pula. Dengan adanya kegiatan lounching dan bedah buku tersebut, menjadi motivasi bagi generasi muda untuk menjadi penulis-penulis hebat.
Sedangkan wakil Bupati Bima H Dahlan M Noor mengatakan, di Bima memiliki banyak anak muda yang memiliki cara berrpikir maju. Untuk itu, sekarang Pemerintah Kabupaten Bima sedang menyusun peraturan Bupati untuk menetapkan Kabupaten Bima sebagai daerah literasi. Untuk itu dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan.
“Kami juga menyampaikan maaf pada perguruan tinggi swasta yang ada di Bima, karena diatur dalam regulasi dari pusat, kami sulit mengatur bantuan untuk PTS yang ada,” ungkapnya.
Sebagi penutup sambutan sekaligus membuka louncing dan bedah buku secara resmi, Ketua MK H Anwar Usman menyampaikan, sangat terpukul melihat kondisi Bima sekarang ini. Harusnya Bima lebih maju dibandingkan dengan daerah lain. Terutama dalam bidang pendidikan. Ia menyayangkan jika Bima belum memiliki Universitas.
“Mari sama-sama berjuang, agar Bima segera mewujudkan impian mendirikan universitas,” ajaknya
*Kahaba-05