Kabupaten Bima, Kahaba.- Setelah ramai dikabarkan kondisi Susanti, penderita kaki gajah asal Desa Kanca Kecamatan Parado, di media sosial. Pemerintah akhirnya memberikan perhatian kepada gadis berusia 21 tahun tersebut. Secepatnya pemerintah merujuk di RSUD Bima, untuk ditangani secara medis. (Baca. Derita Kaki Gajah, Susanti Ingin Sembuh)
Kepala Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit P2PL Dikes Kabupaten Bima, H. Ibnu Zubair menjelaskan, setelah mengetahui kondisi Santi, pihaknya langsung turun survei. (Baca. Puskesdes Samping Rumah Warga Penderita Kaki Gajah, Pemerintah Tutup Mata)
“Kita turun kemarin, dan melakukan observasi. Dugaan sementara memang Santi menderita kaki gajah,” katanya pada media ini, Kamis (20/4).
Tapi kondisi gadis tersebut harus dipastikan dengan cara mengambil sample darah. Pengambilan darah tersebut juga harus dilakukan pada malam hari, sekitar pukul 22.00 – 02.00 Wita. Karena waktu itu, biasanya cairan mikrovilaria atau kaki gajah keluar.
Selain mengambil sample darah Santi, pihaknya juga telah mengambil sample darah sebanyak 50 orang warga disekitar tempat tinggal Santi. Karena, jika terbukti yaang diderita gadis tersebut kaki gajah, maka akan menular ke warga lain.
“Darah Santi sudah kita kirim ke laboratorium Provinsi NTB kemarin. Hari ini Insya Allah diketahui apakah Santi menderita kaki gajah atau pengakit lain,” tuturnya.
Setelah itu sambung Ibnu, Santi juga akan segera dirujuk ke RSUD Bima, dan ditangani oleh bagian penyakit dalam. Agar secepatnya ditangani secara medis. Lagi pula, yang bersangkutan belum memiliki kartu BPJS.
Ia menjelaskan, kondisi Santi sudah parah. Jika hasil darah nanti menyebutkan kaki gajah, maka untuk mengembalikan pada kondisi normal tidak bisa dengan hanya mengkonsumsi obat. Tapi harus dioperasi, untuk memutus mata rantai cacing yang ada.
“Secepatnya kami akan merujuk Santi, biar bisa segera ditangani,” ucapnya.
*Kahaba-01