Kabar Bima

Ratu dan Bandar Sabu-Sabu Ditangkap

358
×

Ratu dan Bandar Sabu-Sabu Ditangkap

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Polisi kembali berhasil menangkap pemilik dan bandar narkoba jenis Sabu-Sabu. Masing-masing AM (34) warga Kelurahan Pane dan NA (32) warga Lingkungan Tolo Tongga Kelurahan Jatiwangi.

Ilustrasi
Ilustrasi

Keduanya berhasil ditangkap saat pesta Sabu-Sabu, di rumah AM Kelurahan Pane, Rabu (1/10) sekitar pukul 18.00 WITA. NA yang dijuluki Ratu Sabu-Sabu dan MA akhirnya digelandang ke Sat Narkoba Polres Bima Kota.

Kasat Sat Narkoba IPTU. Suparman DJ mengaku, awalnya NA mengajak AM untuk menghisap Sabu, beberapa saat kemudian, Polisi yang telah mendapat laporan masyarakat, melakukan pengintaian dan berhasil menangkap keduanya. “Saat ditangkap, mereka sedang mengisap Sabu-Sabu,” ujarnya.

Dikamar kolong rumah panggung milik AM, Polisi hanya menemukan sisa Sabu-sabu. Tapi di kamar lain, Polisi berhasil menemukan 18 poket Sabu-sabu yang disimpan AM dalam kotak warna biru, dekat triplek.

Selain itu, Polisi juga mengamankan delapan bungkus plastik klip, satu tutupan bong yang telah terpasang pipet, satu tabung kaca, empat bungkus pipet, satu alat suntik, satu lembar kertas warna putih, satu isolasi bening dan uang sebanyak Rp 215.000 hasil penjualan.

”AM bandar SabSabu yang sudah lama kita targetkan untuk ditangkap. Sedangkan NA hanya pemakai,” sebutnya.
Kedua tersangka tersebut, dikenakan Pasal 112, 114, 127 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Pidana penjara paling sedikit 4 Tahun, paling banyak 12 Tahun. Sedangkan denda, paling sedikit Rp 1 Miliar dan paling banyak Rp 10 Miliar.

”Mereka sudah menjalani tes urin dan telah ditahan, tapi hasil tes urinnya belum kami terima dari RSUD Bima,” katanya.

Sementara itu, NA yang juga ditanya mengaku, ia telah mengkonsumsi Sabu-Sabu sejak Tahun 2012 lalu, pasca berpisah dari suaminya. ”Dalam seminggu, saya mengkonsumsinya sebanyak dua kali,” tuturnya.

Janda satu anak yangt sehari-hari pedagang pakaian keliling itu mengaku uang yang didapat dari hasil jualan, digunakan untuk membeli Sabu-Sabu.

”Kalau tidak pake, saya bisa stress. Saya menyesal dan saya harus bisa menghadapi resiko yang sudah saya perbuat,” katanya.

*Teta