Kabar Bima

23 SLB Dapat Pelatihan K-13

377
×

23 SLB Dapat Pelatihan K-13

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Sebanyak 125 guru Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berasal dari 23 sekolah se-Pulau Sumbawa, mengikuti kegiatan pelatihan peningkatan mutu dan akses layanan pendidikan Kurikulum 2013 (K-13), Selasa (26/7).

Pelatihan K-13. Foto: Eric
Pelatihan K-13. Foto: Eric

Ketua Panitia pelaksana kegiatan Sri Yati mengatakan, pelatihan untuk meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan itu digelar selama lima hari, mulai tanggal 26 hingga 30 Juli. Pesertanya merupakan guru dan Kepala Sekolah yang berasal dari Kabupaten Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima.

“Untuk menunjang pelatihan ini juga dihadirkan lima Narasumber Instruktur Nasional yang berkompeten. Masing – masing perwakilan dari Kemendikbud Pusat dan Provinsi NTB,” ujarnya.

Pelatihan implementasi K-13, kata dia, merupakan bagian dari komitmen untuk memajukan dunia pendidikan, dalam memberikan pelayanan terbaik baik bagi Sekolah Dasar, Menengah dan Tingkat Atas. Agar menjalankan pendidikan insklusi, guna mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh dan berdaya saing.

“Melalui pelatihan ini, kami meyakini dapat memberikan peningkatan mutu tenaga pendidik dengan berbagai relevansi pendidikan kesetaraan, serta memastikan pendidik juga memperoleh layanan pendidikan yang baik dan terarah,” katanya.

Sementara itu Wakil Bupati Bima, Dahlan HM.Nor yang membuka acara secara resmi mengungkapkan, pelatihan untuk akan membawa perubahan dalam upaya peningkatan mutu layanan pendidikan ditingkat SLB. Tenaga pendidik juga mempunyai teknik maupun upaya dalam membimbing siswa yang berkebutuhan khusus.

Untuk pendidikan anak berkebutuhan khusus dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa, sambungnya, telah dijamin dalam UUD 1945 yang sudah di amandemen dengan memberikan jaminan seperti yang tercantum pada pasal 31 yang mengatakan, setiap Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

“Pemkab Bima memiliki komitmen dan berusaha maksimal untuk menjadi garda terdepan, dalam memberikan perhatian khusus kepada anak yang berkebutuhan khusus (ABK). Seperti memberikan pelayanan dan fasilitas pendidikan, agar mereka dapat meningkatkan potensi dan kemampuan yang dimiliki,” tegasnya.

*Eric