Kota Bima, Kahaba.- Tahun 2019 Dinas Dikbud Kota Bima mendapat kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik sebesar Rp 13,7 miliar. Pekerjaan sarana dan prasarana dari anggaran itu pun sudah dimulai dan mencapai 20 persen.
Kepala Dinas Dikbud Kota Bima H Syamsuddin menjelaskan, untuk prasarana seperti rehab ruang kelas, pembangunan ruang kelas baru, pembangunan ruang praktek untuk sejumlah SD, SMP dan SKB.
“Untuk prasarana sekitar 42 sekolah yang dapat dengan alokasi anggaran sekitar Rp 7 miliar lebih,” sebutnya, Kamis (12/9).
Sementara untuk sarana seperti pengadaan buku, laboratorium TIK, alat peraga, pengadaan komputer untuk SD, SMP dan SKB alokasi anggarannya sekitar Rp 5 miliar lebih. Jumlah sekolah penerima tersebar hampir pada 30 sekolah.
Untuk progres pekerjaan kata Kadis, karena baru cair, pada prasarananya ada yang baru dilakukan pembongkaran, juga sudah ada yang penggalian pondasi dan pasang batu. Lalu pada sarananya, ada yang sudah 100 persen pada 1 paket, seperti untuk media pendidikan SMP. Selebihnya masih dalam proses pengiriman barang dan kontrak.
“Penggunaan anggaran tahap pertama baru sekitar 20 persen berjalan,” ungkapnya.
Diakui pria yang bergelar doktor itu, pencairan tahap kedua bisa dilakukan lagi dari kementrian ke kas pemerintah daerah, apabila minimal pekerjaan sudah mencapai 75 persen anggaran terserap.
Setiap realisasi atau pencairan dana DAK juga, sebelumnya harus dilakukan review oleh Inspektorat. Jika tidak ada hasil dari review tersebut, maka tidak bisa dicairkan.
“Bentuk pengawasan terhadap semua pekerjaan tersebut, dilakukan oleh fasilitator dari masyarakat yang memahami teknis, juga dari PTP Dinas PUPR dan Dinas Dikbud.
*Kahaba-01
