Kabar Bima

Adik Walikota dan Anggota DPRD Diduga Tidur Sekamar

584
×

Adik Walikota dan Anggota DPRD Diduga Tidur Sekamar

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- DPRD Kabupaten Bima kembali mendapat sorotan setelah terbongkarnya skandal salah satu oknum anggotanya Iskandar Zulkarnain diduga tidur sekamar dengan adik Walikota Bima yang juga merupakan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bima, Sakura H. Abidin, di Hotel Sultan Jakarta pada kegiatan Silahturahmi Nasional (Silatnas) Partai Demokrat bulan Februari lalu.

Ilustrasi
Ilustrasi

Sebagaimana pengakuan Khairil Ahmadsyah AR, yang tidak lain suami dari Sakura H. Abidin, pada tanggal 23 Februari lalu sekitar pukul 02.00 pagi, ia dihubungi oleh Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Bima, Muhidin yang melihat sendiri Iskandar Zulkarnain tidur satu kamar dengan Sakura di Hotel Sultan Jakarta, saat menghadiri acara .

“Ia mengaku melihat dengan mata kepala sendiri. Bahkan Muhidin menyuruh saya menanyakan langsung ke Wakil Sekretaris III DPC Demokrat Kabupaten Bima, Adiman. Karena saat itu Adiman juga bersama di hotel,” ujarnya, Senin (11/3/2013).

Untuk memastikan kabar dari Muhidin, Khairil mengaku, sehari setelahnya ia menghubungi Adiman. Tidak berbeda dengan pengakuan Muhidin, Adiman mengakui jika Sakura yang merupakan adik kandung dari Walikota Bima H. Qurais H. Abidin itu tidur satu kamar dengan anggota dewan tersebut. “Adiman membenarkannya. Sakura satu kamar dengan Iskandar Zulkarnain sementara dia (Adiman,red) satu kamar dengan Muhidin,” terangnya.

Tidak hanya menghubungi Muhidin dan Adiman, ia pun menghubungi Iskandar Zulkarnain dan mengajaknya bertemu. Hasil dari pertemuan tersebut, menurut Khairil, anggota DPRD Kabupaten Bima tersebut mengakuinya. “Iskandar Zulkarnain mengakui dan menandatangani surat pernyataan diatas matrei,” tukasnya sembari menunjukan surat

Khairil melanjutkan, karena merasa kabar tersebut benar adanya, ia melalui kader DPC Demokrat Kabupaten Bima melayangkan laporan surat tindakan amoral tersebut ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Bima dan meminta agar memproses oknum wakil rakyat itu, memecat oknum anggota dewan itu dan dikembalikan pada partai yang telah mengirimnya menjadi anggota DPRD Kabupaten Bima.

Di tempat terpisah, Ketua DPC Partai Demokrat Sakura H. Abidin yang dihubungi mengaku saat mengikuti Silatnas Partai Demokrat di Jakarta, utusan DPC Partai Demokrat Kabupaten Bima empat orang, dirinya, Iskandar Zulkarnain, Muhidin dan Adiman. Tiba di Hotel Sultan Jakarta, mereka memesan dua kamar tidur. “Saat itu saya sedang sakit dan meminta kepada Iskandar Zulakarnain untuk menemani saya,” katanya.

Ditanya lebih jauh, Sakura enggan menjawab. “Laporkan saja saya setinggi langit, saya tidak akan takut,” katanya dengan nada marah kemudian mematikan handphone nya.

Iskandar Zulkarnain yang dihubungi, membenarkan kabar tersebut, tapi ia mengaku saat itu dikamar Sakura tidak hanya dia saja, tapi juga Adiman. “Pulang dari Sentul, Sakura mengaku sakit dan takut tidur sendirian. Akhirnya ajak saya dan Adiman tidur di kamar Ibu Sakura.  Saat saya bangun sholat subuh, tidak melihat Adiman, saya tidak tahu Adiman keluar jam berapa. Setelah sholat, saya turun untuk olahraga ringan, karena badan terasa sangat capek,” katanya.

Ia pun mengaku dipanggil Khairil untuk klarifikasi persoalan tersebut. “Saya cerita apa adanya. Khairil juga mengakui jika istrinya takut tidur sendiri,” tuturnya.

Iskandar juga bersumpah tidak melakukan apa-apa malam itu. Bahkan ia sempat menelpon istrinya untuk mengabarkan jika dirinya bersama Adiman tidur di kamar Sakura. “Mengenai surat pernyataan itu, benar saya yang menandatanganinya,” aku Iskandar.

Kemudian, Wakil Sekretaris III DPC Partai Demokrat Kabupaten Bima Adiman yang dihubungi juga membenarkan cerita Iskandar. “Cerita Iskandar itu benar, Ibu Sakura memang saat itu sedang sakit dan tidak berani tidur sendiri. Saya dan Iskandar diajak untuk tidur di kamar Ibu Sakura,” katanya.

Adiman mengaku subuh hari dirinya keluar jalan-jalan disekitar hotel, dan melihat Iskandar dan Sakura yang masih tertidur pulas, namun di tempat tidur yang berbeda. “Jika ditanya apa yang terjadi saat saya keluar diwaktu subuh, Wallahualam saya tidak tahu. Tapi setahu saya, Iskandar itu orangnya baik dan tidak mungkin macam-macam,” tukasnya. [BK]