Kabar Bima

Dewan Desak Pengedar Video Mesum Diusut

264
×

Dewan Desak Pengedar Video Mesum Diusut

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Anggota DRPD Kabupaten Bima, M. Natsir mendesak pihak Kepolisian segera mengusut tuntas pelaku pengedar dan pembuat video mesum pelajar salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Bolo. (Baca. Video Mesum Pelajar SMP Hebohkan Bima)

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bima M. Natsir S.Sos. Foto: Bin
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bima M. Natsir S.Sos. Foto: Bin

“Pelakunya harus diberikan sanksi tegas oleh Kepolisian agar ada efek jera. Termasuk harus segera mencegah agar video tersebut tidak semakin menyebar luar di masyarakat. Bila perlu dibuatkan himbauan agar masyarakat segera menghapus bila menyimpan video itu,” tegas Ketua Komisi IV ini, Selasa (20/10) pagi. (Baca. SMP 1 Bolo Belum Terima Laporan Resmi Soal Video Mesum)

Dewan Desak Pengedar Video Mesum Diusut - Kabar Harian Bima

Menurut Natsir, dunia pendidikan di Kabupaten Bima mesti berkabung dengan peristiwa menyayat hati tersebut. Dinas Dikpora disarankannya segera mengambil langkah-langkah koordinatif dengan mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah dan Guru di Kabupaten Bima. Tujuannya, untuk berkoordinasi membahas langkah pencegahan masalah itu.

Selanjutnya kata Duta PAN ini, kegiatan Imtaq di sekolah diharapkan bukan sekedar kegiatan bersifat seremonial. Namun harus betul-betul diimplementasikan dalam sikap, baik oleh guru maupun para siswa. Dalam artian, harus ada pembentukan karakter seperti out put yang diharapkan kurikulum.

“Peran ini tidak bisa hanya dilimpahkan kepada sekolah, tetapi wali murid harus bersinergi dengan sekolah membantu tugas pembinaan kepada anak didik. Agar dapat meminimalisir dan mencegah kasus seperti ini tidak terulang kembali,” terangnya.

Selain itu lanjutnya, wali murid harus mengawasi penggunaan tekhnologi pada anak agar tidak salah digunakan. Bila perlu pihak Dinas Dikpora harus segera berkoordinasi dengan sekolah agar melakukan rajia setiap handphone (HP) siswa.

“Ini harus segera disikapi, jangan sampai video disimpan dan dikonsumsi para siswa. Kami juga berencana akan langsung ke sekolah setempat untuk bertemu pihak sekolah dalam waktu dekat ini,” pungkasnya.

*Ady